Radarnesia.com – Empat provinsi di Indonesia masing-masing Riau, Sumatra Selatan, Jambi dan Kalimantan Barat saat ini sudah berstatus siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) dan water bombing di sejumlah provinsi.

“Meski tidak separah tahun-tahun sebelumnya, namun karhutla sudah terjadi di sejumlah daerah. Saat ini empat provinsi yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jambi dan Kalimantan Barat telah menetapkan status siaga darurat Karhutla,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Karhutla Nasional secara daring, Rabu, 27 Juli 2025.

Berdasarkan prediksi BMKG, periode Juli-September memasuki puncak kemarau dan di beberapa daerah telah melaporkan curah hujan yang rendah. BNPB telah mengambil langkah-langkah strategis dengan melaksanakan OMC dan penanganan melalui Satgas Udara.

“Pada periode Juli 2025 BNPB bersama Kementerian terkait Kemenhut, KLH dan mitra melaksanakan operasi OMC di empat provinsi berstatus siaga darurat karhutla atas arahan BMKG,” tuturnya.

Lebih jauh dikatakan Suharyanto, BNPB juga telah menyalurkan berbagai bantuan untuk penanganan karhutla di sejumlah daerah berupa peralatan Satgas Darat. Selain itu juga memperkuat operasi penegakan hukum serta Satgas Komunikasi Publik di lapangan.

BNPB juga meminta tiga provinsi lainnya yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur untuk segera menetapkan status siaga darurat Karhutla agar dukungan pengendalian berupa OMC dan helikopter water bombing dapat diberikan.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, M Syarifuddin mengatakan setelah adanya arahan BNPB tersebut pihaknya akan menggelar rapat koordinasi terkait penetapan status karhutla di Kalsel. Sebelumnya Pemprov Kalsel telah mengajukan usulan bantuan OMC dan water bombing untuk penanganan karhutla di wilayah tersebut.

BPBD Kalsel mencatat hingga akhir Juni 2025 telah muncul 838 titik api dan 23 kali peristiwa Karhutla di Kalsel. Adapun luas hutan dan lahan yang terbakar seluas 19,6 hektare.