Radarnesia.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan penelusuran terhadap gelondongan kayu yang terbawa arus banjir termasuk melalui citra satelit. Ia menyampaikan bahwa Satgas Penertiban Kawasan Hutan telah diturunkan untuk menelusuri dugaan pelanggaran.
“Pemerintah terus menelusuri pihak-pihak yang diduga melakukan pelanggaran melalui analisis citra satelit,” kata Pratikno.
Selain itu, penelusuran juga dilakukan Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri yang mengerahkan tim ke sejumlah titik bencana banjir bandang dan longsor di Sumatra Utara (Sumut), Sumatra Barat (Sumbar), dan Aceh. Langkah ini diambil untuk menyelidiki dugaan tindak pidana terkait kemunculan kayu gelondongan yang terbawa arus saat bencana terjadi.
Pratikno menuturkan bahwa meski fokus pemerintah saat ini berada pada penanganan tanggap darurat, skenario rehabilitasi dan rekonstruksi juga mulai dipersiapkan secara paralel.
“Untuk fase tata kelola rehabilitasi dan rekonstruksi juga sudah dikoordinasikan. Lead agency untuk fase darurat tetap BNPB. Fase rehab juga mulai dipersiapkan dengan matang. Target 100 hari dan timeline 1 tahun disiapkan agar publik dapat mengawasi capaian secara terukur,” ujar Pratikno.
Untuk bantuan kebutuhan dasar pengungsi, dia memastikan layanan dasar terus dikirimkan. Lebih dari 500 ribu ton bantuan telah disalurkan berupa paket sembako, makanan siap saji, obat-obatan, tenda, selimut, dan perlengkapan dasar lainnya.
Penyaluran bantuan juga dilakukan melalui armada udara dan laut untuk menjangkau wilayah yang terisolir seperti Aceh Tamiang dan Langsa. “Per kemarin sudah berhasil dilakukan air drop menggunakan CN-295, A-2904, dan C-130J Super Hercules, didukung juga oleh pengiriman logistik melalui jalur laut dengan kapal angkut TNI,” pungkas Pratikno.





