RADARNESIA.COM – Gemuruh inovasi Bus dan Angkot Feeder Listrik Trans Bahagia di Kota Jambi tak hanya mendapat sambutan hangat dari warga, tetapi juga dukungan kuat dari Senayan. Drs. H. Cek Endra, Anggota Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Daerah Pemilihan Jambi, memberikan apresiasi tinggi dan dukungan penuh terhadap langkah revolusioner Pemerintah Kota Jambi yang dipimpin Wali Kota Dr. dr. H. Maulana, MKM.

​Bagi Cek Endra, program angkutan publik listrik berbasis Buy The Service (BTS) ini bukan sekadar proyek daerah; ini adalah implementasi nyata dari komitmen Indonesia menuju Net Zero Emission. Jambi, dengan inisiatifnya sebagai kota pertama di Indonesia yang menerapkan Angkot Feeder Listrik BTS, kini berada di garis depan perjuangan lingkungan dan modernisasi transportasi nasional.

Sebagai wakil rakyat Jambi di Komisi yang berkaitan dengan Energy Lingkungan Hidup dan Investas, Cek Endra memahami betul korelasi antara kebijakan energi pusat dan implementasi di daerah. Dalam pandangannya, upaya Wali Kota Maulana untuk mengganti angkutan berbahan bakar fosil dengan energi listrik adalah langkah yang sangat strategis dan visioner.

“Saya sangat mendukung inisiatif ini. Program kendaraan listrik dengan emisi nol (zero emission) bukan lagi pilihan, melainkan mandat nasional untuk menjaga masa depan planet kita,” tegas Cek Endra. “Jambi telah membuktikan bahwa kita tidak perlu menunggu insentif besar dari pusat untuk memulai. Justru, daerah yang proaktif seperti Jambi harus dijadikan percontohan dan diberikan dukungan fiskal serta non-fiskal yang optimal.”

Inisiatif Wali Kota Maulana untuk mengatasi kepadatan lalu lintas melalui moda transportasi modern yang ramah lingkungan selaras dengan fokus Cek Endra terhadap isu lingkungan dan energi yang berkelanjutan, termasuk isu dana karbon. Keduanya memiliki pandangan yang sama: kesehatan lingkungan adalah indikator utama kualitas hidup dan kemajuan sebuah kota.

Armada Trans Bahagia adalah perwujudan sinergi ini. Dengan beroperasi tanpa gas buang (CO_2, NO_x), Trans Bahagia berkontribusi langsung pada penurunan emisi, sebuah upaya yang sangat penting bagi Provinsi Jambi yang memiliki potensi besar dalam skema perdagangan karbon dan mitigasi perubahan iklim.

Cek Endra secara konsisten menyuarakan pentingnya transisi energi, dan program bus listrik Jambi adalah jawaban konkret dari daerah. Beliau menekankan bahwa setiap ton emisi karbon yang berhasil dihindari oleh Bus Listrik BTS Jambi adalah kontribusi langsung terhadap pencapaian target iklim Indonesia.

​”Kendaraan listrik memiliki efisiensi energi yang jauh lebih baik dan menghilangkan emisi lokal. Ini bukan hanya tentang udara bersih Jambi, tetapi juga tentang bagaimana Jambi berkontribusi pada upaya global,” jelasnya, Rabu (29/10/2025).

Skema Buy The Service (BTS) yang diadopsi Pemkot Jambi dipandang oleh Cek Endra sebagai model yang cerdas dan berkelanjutan untuk transportasi publik. Skema ini memastikan subsidi pemerintah diberikan untuk kualitas layanan, bukan hanya untuk infrastruktur.

​”Model BTS ini menjamin kepastian operasional. Ketika layanan dijamin berkualitas, masyarakat akan beralih. Ini adalah cara paling efektif untuk menciptakan budaya menggunakan angkutan umum,” ujar Cek Endra. Ia berharap skema ini dapat disempurnakan dan direplikasi di kabupaten/kota lain di Jambi dan di seluruh Indonesia, didukung oleh regulasi yang kuat dari DPR RI.

Cek Endra juga menyoroti pentingnya integrasi layanan Trans Bahagia ini dengan kawasan pinggiran dan sentra-sentra ekonomi yang lebih luas di Jambi. Angkot Feeder Listrik, dalam pandangannya, adalah kunci untuk mengatasi keterbatasan jangkauan bus medium.

​”Angkot Feeder adalah solusi last-mile connectivity yang genius. Ini akan memutus dominasi kendaraan pribadi, bahkan di jalan-jalan permukiman yang sempit. Ini adalah cara modern untuk merangkul masyarakat pedalaman kota agar menikmati transportasi yang sama nyamannya dengan warga pusat kota,” tambahnya.

Inisiatif Bus dan Angkot Listrik BTS ini menjadikan Jambi bukan hanya penerima kebijakan, melainkan pembuat kebijakan praktis yang dapat ditiru secara nasional. Cek Endra melihat Jambi sebagai pilot project ideal yang memadukan komitmen daerah, inovasi teknologi, dan model bisnis yang efisien.

​”Kami di Senayan melihat Jambi sebagai laboratorium hidup untuk transisi energi dan transportasi publik. Keberhasilan Trans Bahagia akan menjadi data empiris terbaik untuk mendorong percepatan kendaraan listrik di seluruh provinsi,” pungkasnya. (Red)