Radarnesia.com – Tangis Karina Ranau pecah kala mengantar jenazah Epy Kusnandar ke tempat peristirahatan terakhir, TPU Jeruk Purut Jakarta Selatan, Kamis (4/12/2025). Ia nyaris pingsan. Mendung memayungi area pemakanan. Para pelayat melepas kepergian aktor sinetron Preman Pensiun.

Karina Ranau menangis seraya memeluk potret Epy Kusnandar yang mangkat pada usia 61 tahun. Epy Kusnandar meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta Timur, Rabu (3/12/2025). Suasana makin pilu kala jenazah diturunkan ke liang lahad.

Sebagai tanda bakti, putra Epy Kusnandar, Quentin Stanislavski, turun ke liang lahad lalu melantun azan dan ikamah di dekat jenazah sang ayah. Sejurus kemudian, kesedihan Karina Ranau mencapai puncak kala menabur kembang di pusara suami tercinta.

Dengan air mata bercucuran, ia mengucap salam perpisahan atas nama cinta. “I love you, Pi. Sampai ketemu lagi. Jangan berubah ya,” kata Karina Ranau. Sesekali, bintang film The Dark House memejamkan mata dan menarik napas panjang.

Menemani 22 Tahun

“Saya mewakili keluarga, sebagai istri yang menemaninya 22 tahun, mohon maaf kepada semua yang mengenal suami saya, yang mengenal Papi kami. Jika selama hidupnya ia punya salah, punya kata-kata atau lisan, atau sikap yang kurang berkenan (mohon dimaafkan),” ujarnya.

Perjalanan ke Surga

Tak ada lagi yang bisa dilakukan Karina Ranau selain ikhlas dan kirim doa untuk menerangi langkah Epy Kusnandar di keabadian. “Mohon dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya, agar perjalanan beliau ke surgaNya Allah diberikan kelancaran. Amin,” ucap Karina Ranau.

Berumah tangga selama 22 tahun, Karina Ranau menyebut Epy Kusnandar bukan hanya suami dan kepala keluarga yang bijaksana. Dalam pandangannya, Epy Kusnandar adalah teman curhat dan pendengar yang baik.

Papi Sudah Baik Banget Sama Mami

Tak semua orang punya telinga dan hati yang mau mendengar keluh kesah orang lain. Epy Kusnandar salah satu dari yang sedikit itu. Setelah Epy Kusnandar mangkat, Karina Ranau bingung karena merasa tak punya lagi teman curhat.

“Papi, Mami bakalan cerita ke siapa lagi, Pi? Mami selama ini kan cerita ke Papi semua. Mami bingung mau cerita ke siapa, Pi. Papi pendengar terbaik buat Mami. Mami cerita apapun Papi pasti mendengarkan. Papi sudah baik banget sama Mami,” keluhnya.