RADARNESIA.COM – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dan Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU) Doreen Bogdan-Martin dan Direktur Biro Radio Komunikasi ITU Mario Maniewicz melakukan pertemuan untuk membahas dokumen penggunaan slot orbit (filing) satelit maritim CAKRA-1 sebagai bagian dari program transformasi digital nasional.

“Tentang concern Indonesia melakukan transformasi digital. Kita perlu mendapatkan dukungan dari lembaga internasional. ITU berkomitmen untuk terus membantu Indonesia dalam melakukan transformasi digital,” kata Menkominfo dalam keterangannya terkait pertemuan bilateral dengan ITU di sela penyelenggaraan Mobile World Congress 2024 di Fira Gran Via, Barcelona, Spanyol, seperti dikutip pada Jumat (1/3/2024).

Indonesia dikatakan Menkominfo mengharapkan dukungan dari ITU berupa pengajuan filling satelit CAKRA-1 yang akan digunakan untuk memantau kondisi maritim Indonesia oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dukungan ITU diharapkan bisa mempercepat proses evaluasi dan publikasi satelit CAKRA-1. “(tujuan dukungan ini) Agar sesuai dengan jadwal peluncuran CAKRA-1 yang ditargetkan pada akhir Juni 2024,” ungkapnya.

Menurut Menkominfo, CAKRA-1 merupakan Satelit Low Earth Orbit (LEO) yang akan dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti nelayan dan perikanan.

Oleh karenanya, terobosan teknologi satelit ini perlu dioptimalkan untuk mendukung pembangunan sektor maritim nasional.

“Kita ini negara kepulauan, laut kita luas sehingga memang memerlukan sarana dan infrastruktur komunikasi berbasis satelit. Akan di-follow up lagi,” jelas dia.

Pembahasan mengenai filing satelit dengan ITU merupakan langkah administratif yang diperlukan sesuai target 28 Juni 2024 dengan prosedur standar internasional agar satelit KKP bisa diluncurkan dan terproteksi.

Satelit CAKRA sendiri akan terdiri dari beberapa unit satelit dan secara teknis akan dibahas dalam pertemuan Kementerian Kominfo dengan ITU selanjutnya.

Dalam pertemuan tersebut, Doreen Bogdan-Martin juga meminta Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Telecommunication Development Conference (WTDC) 2025 yang akan dihadiri sekitar kurang lebih 1.200 orang.

“Termasuk juga meminta Indonesia menjadi tuan rumah World Telecommunication Development Conference 2025. Nanti, kita rapatkan dulu,” pungkas Menkominfo.