Radarnesia.com – PT Pertamina (Persero) terus melakukan langkah percepatan untuk menyalurkan BBM ke wilayah terdampak bencana termasuk di wilayah Aceh.
VP Corporate Communication Muhammad Baron mengatakan, saat ini, SPBU yang beroperasi dan siaga dalam melayani masyarakat di wilayah Aceh.
Baron mengatakan, Pertamina menjaga pasokan BBM tersedia dengan aman, namun kendala utama terdapat pada jalur distribusi menuju SPBU terputus akibat banjir dan longsor serta adanya aksi panic buying dari masyarakat.
“Pertamina mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan membeli BBM sesuai kebutuhan harian. Bila masyarakat ingin menyampaikan keluhan dapat menghubungi Pertamina Call Centre 135,” jelas dia dalam keterangan resmi, Senin, 1 Desember 2025.
Baron menegaskan, pihaknya secara operasional terus mengupayakan maksimal dengan kondisi saat ini.
Pemulihan BBM di Aceh
Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) menyampaikan perkembangan penyaluran BBM di wilayah Aceh yang masih dalam tahap pemulihan akibat banjir dan longsor di sejumlah titik. Kondisi akses jalan yang berubah-ubah serta mobilitas armada yang terbatas menjadi faktor yang memengaruhi kecepatan distribusi di beberapa lokasi.
Sejumlah wilayah yang terisolasi akibat bencana tetap dilayani kebutuhan BBM-nya melalui jalur distribusi alternatif, dengan suplai dilakukan secara bertahap menyesuaikan kondisi akses mobil tangki. Langkah ini ditempuh untuk memastikan pasokan energi tetap tersedia bagi masyarakat terdampak.
Saat ini juga terdapat beberapa armada mobil tangki yang masih terjebak di ruas jalan yang tergenang atau terputus. Sementara armada lain yang dapat bergerak terus dimaksimalkan untuk menjaga suplai ke SPBU-SPBU prioritas.
“Pola distribusi dilakukan sangat dinamis. Tim suplai kami terus menyesuaikan rute dan waktu pengiriman mengikuti kondisi lapangan. Kami mengajak masyarakat membeli BBM sesuai kebutuhan harian agar layanan di SPBU dapat berlangsung lebih lancar,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw.







