Radarnesia.com – Bagi keluarga kurang mampu, biaya pendidikan sering kali menjadi penghalang utama. Kini, pemerintah melalui program Sekolah Rakyat menawarkan solusi pendidikan gratis dan berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menegaskan komitmen pemerintah dalam mempersiapkan peluncuran Sekolah Rakyat, program pendidikan alternatif yang menyasar kelompok rentan.
Program itu menjadi pilot project nasional dan bagian dari arahan Presiden untuk menyediakan pendidikan inklusif bagi semua lapisan masyarakat. “Ini bukan hanya untuk siswa yang butuh orientasi. Gurunya, kepala sekolahnya, bahkan saya sendiri sebagai menteri, harus terus belajar dalam program ini,” kat Mensos Gus Ipul saat mengunjungi simulasi Sekolah Rakyat di Sentra Handayani Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur, Rabu (9/7/2025.
Inisiatif itu merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto sebagai upaya strategis untuk memutus rantai kemiskinan dan membuka masa depan yang lebih cerah bagi rakyat kecil.
Pelaksanaan perdana Sekolah Rakyat ditargetkan dimulai pada tahun ajaran 2025/2026, dengan 53 dari 200 unit Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi pada Juli 2025. Program itu diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Agar program ini tepat sasaran, berikut syarat dan tahapan yang wajib diketahui calon peserta dan orang tua:
Syarat Pendaftaran Sekolah Rakyat
Program itu hanya diperuntukkan bagi siswa dari keluarga tidak mampu, dengan kriteria sebagai berikut
1. Masuk dalam Desil 1 yaitu 10 persen keluarga termiskin berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
2. Masuk dalam Desil 2 yaitu 11–20 persen keluarga termiskin dalam DTSEN.
a. Keluarga miskin ekstrem diprioritaskan.
b. Jika kuota belum terpenuhi, pendaftaran dapat diperluas ke Desil 3.
c. Surat pernyataan
Orang tua/wali wajib menandatangani pernyataan bahwa anak akan menyelesaikan pendidikan dan tidak putus sekolah selama mengikuti program.
Seleksi dan Pendaftaran
1. Verifikasi Ekonomi
Tim akan memeriksa latar belakang ekonomi calon siswa menggunakan DTSEN.
Verifikasi dilakukan oleh panitia agar bantuan tepat sasaran.
2. Tes Akademik
Mengukur kemampuan belajar dan kesiapan akademis.
Menjadi bagian penting dari proses seleksi.
3. Seleksi Tambahan
Meliputi:
– Psikotes: Menilai aspek psikologis dan potensi kognitif.
– Pemeriksaan Kesehatan: Status gizi, pertumbuhan fisik.
– Tes IQ dan Kompetensi: Dikerjasamakan dengan lembaga profesional untuk pemetaan pembelajaran siswa secara individual.
Cara Mendaftar Sekolah Rakyat 2025
Pendaftaran dilakukan secara online melalui formulir resmi. Berikut langkah-langkahnya:
1. Isi Formulir Pendaftaran Online
Akses tautan resmi:
Formulir Pendaftaran Sekolah Rakyat 2025 (tautan resmi disediakan oleh Kemensos RI)
2. Lengkapi Data Secara Benar
Data yang dibutuhkan:
Peran pendaftar (orang tua atau pendamping Kemensos)
– Nama lengkap calon siswa
– Nomor HP aktif
– Lokasi Sekolah Rakyat yang dituju
– Informasi tambahan sesuai formulir
3. Unggah Surat Pernyataan Orang Tua
Surat dapat diunduh dari:
– Surat Pernyataan Sekolah Rakyat 2025
– Wajib ditandatangani dan diunggah sebagai syarat sah pendaftaran.
4. Ikuti Tahapan Seleksi
Calon peserta akan dipanggil sesuai jadwal seleksi yang ditentukan panitia melalui pengumuman resmi.
Pendidikan berasrama penuh (boarding school) gratis
– Jenjang: SD, SMP, hingga SMA
– Fasilitas: Asrama, makanan 3x sehari, perlengkapan sekolah, pembinaan karakter
– Kurikulum: Kombinasi pendidikan formal dan penguatan nilai-nilai agama, kepemimpinan, serta keterampilan hidup
Informasi Lebih lanjut dpat menghubungi
1. Hubungi pendamping Kemensos di wilayah masing-masing, Atau pantau laman resmi:
https://kemensos.go.id
Seluruh proses GRATIS dan tanpa pungutan biaya apapun Hindari pihak-pihak yang mengaku bisa meloloskan peserta dengan imbalan Seluruh seleksi dilakukan secara transparan dan profesional
Dengan Sekolah Rakyat, pemerintah ingin memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal pendidikan hanya karena miskin. Saatnya semua anak, dari manapun asalnya, punya kesempatan yang sama untuk tumbuh, belajar, dan berhasil.