RADARNESIA.COM – Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika (Mekominfo), Budi Arie Setiadi menegaskan pemanggilan empat menteri Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai saksi dalam persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024 tidak akan memengaruhi legitimasi kemenangan pasangan terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Pasti tidak lah,” ungkap Budi ketika ditemui di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Jumat (5/4/2024).

Budi menambahkan, pemerintah negara-negara lain juga telah memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan terpilih.

“Pemerintah negara sahabat juga sudah memberikan ucapan selamat, seperti Amerika, China, dan Jepang. Jadi, ini tidak akan memengaruhi legitimasi kemenangan,” jelasnya.

Menurut Budi, kehadiran keempat menteri Jokowi tersebut menunjukkan Pemilu 2024 berlangsung secara jujur dan adil. Budi menilai kubu 01 dan 03 tidak memiliki bukti yang valid.

“Ini membuktikan bahwa Pemilu ini tidak bermasalah,” tegasnya.

Budi juga menyatakan tidak ada kecurangan yang terjadi selama proses Pemilu tahun ini. Pasalnya, selisih suara antara pasangan Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud MD, dan pasangan terpilih Prabowo-Gibran sangat besar.

Berdasarkan pengumuman resmi KPU pada Rabu (20/3/2024), pasangan Prabowo-Gibran memperoleh total 96.214.691 suara, sementara pasangan Anies-Muhaimin memperoleh 40.971.906 suara dan Ganjar-Mahfud MD 27.040.878 suara.

“Selisih suaranya puluhan juta, mana mungkin curang,” ungkap Budi.

Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) meminta keterangan empat menteri dalam sidang lanjutan sengketa Pilpres 2024, yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.