Radarnesia.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Gedung Merah Putih, Jakarta. Upacara diikuti jajaran pimpinan, Dewan Pengawas, pejabat struktural, dan lebih dari 1.900 pegawai KPK. Ketua KPK Setyo Budiyanto bertindak sebagai inspektur upacara.
Dalam amanatnya, Setyo menegaskan bahwa kemerdekaan sejati tidak hanya berarti lepas dari penjajahan fisik, tetapi juga terbebas dari praktik korupsi yang merampas hak rakyat dan melemahkan kedaulatan bangsa.
“Korupsi adalah bentuk penjajahan modern. Ia merampas hak rakyat, melemahkan kedaulatan negara, dan menghambat kemajuan bangsa. Oleh karena itu, tugas kita di KPK bukan hanya menegakkan hukum, tetapi juga menjaga makna kemerdekaan itu sendiri,” tegas Setyo.
Mengangkat tema resmi HUT ke-80 RI, “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, Ketua KPK mengajak seluruh insan lembaga antirasuah untuk menanamkan nilai integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas.
“Kita semua memiliki tanggung jawab besar untuk mengisi kemerdekaan dengan kerja nyata. Peran kita bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai teladan dalam menegakkan integritas,” ujar Setyo.
Lebih jauh, Setyo menyerukan agar seluruh pegawai KPK bersatu dalam integritas, berdaulat dalam tugas, serta aktif melakukan pencegahan dan inovasi dalam strategi pemberantasan korupsi.
“Kita bekerja bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan anak-anak kita. Mari jaga kemerdekaan ini dengan integritas, keberanian, dan semangat gotong royong. Indonesia yang bersatu, berdaulat, sejahtera, dan maju hanya bisa terwujud jika kita semua bebas dari korupsi,” pungkasnya.
Upacara peringatan HUT ke-80 RI di KPK menjadi momentum refleksi bagi seluruh insan lembaga untuk mempertegas tekad menjaga makna kemerdekaan melalui kerja nyata pemberantasan korupsi. Setiap rupiah yang diselamatkan dari korupsi adalah harapan bagi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan bangsa.