Radarnesia.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan isu ketenagakerjaan di Indonesia masih sangat kompleks, mulai dari kewajiban negara menjamin pekerjaan yang layak bagi warga hingga menghadapi dinamika global. Ia menekankan pentingnya membangun sistem pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang berorientasi pada manusia sebagai fondasi transformasi ekonomi nasional.
“Indonesia butuh next practices yang mengombinasikan best practices dengan nilai-nilai lokal agar pengelolaan human capital tidak hanya efektif, tetapi juga relevan,” ujar Yassierli.
Menurutnya diskursus tentang human capital harus semakin berorientasi pada pendekatan people-centred sebagai dasar pembangunan bangsa. Kemudian pada kesempatan sama, President Maxwell Leadership Indonesia David Tjokrorahardjo menilai kehadiran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sebagai metamorfosis alami yang mengubah kepemimpinan dan dunia kerja.
“AI itu ada dua sisi, membuka capacity dan challenging, bagaimana cara kita memandang AI untuk menyelesaikan masalah atau justru mengembangkan serta membantu membantu masalah,” katanya.
Pada acara yang digelar di ICE BSD City, Tangerang. Dibuka dengan diskusi AI-Empowered Leadership, Vice Chairman FHCI Hadjar Seri Adji menyoroti perubahan peran HR di era digital. Menurutnya, HR kini harus menjadi penggerak strategis perubahan, bukan sekadar fungsi administratif.
Sementara itu, CEO CSUL Finance & Chairperson APPI Suwandi Wiratno menekankan pentingnya komunikasi dalam transformasi organisasi. “Kolaborasi akan terjadi jika komunikasi antar atasan dan bawahan berjalan dengan baik,” ujarnya.
Topik lain yang mengemuka adalah fleksibilitas kerja dalam sesi Battle Session bersama Yola Putryanie (Kompas Gramedia Group), Theo Derick (Acrobyte Group), dan Artha Nadiny Siahaan (QuBisa).
Theo menekankan bahwa fleksibilitas adalah soal pola pikir. “Apakah WFO, WFH, atau WFA lebih fleksibel? Jawabannya tidak. Fleksibilitas adalah sebuah mindset.”
Artha menilai fleksibilitas bisa mencegah burnout sekaligus meningkatkan produktivitas jika dikelola dengan baik, sementara Yola menambahkan bahwa penerapannya harus disesuaikan dengan fungsi tiap industri.
Rangkaian IHCBS 2025 hari kedua ditutup dengan penampilan spesial dari Yovie & Nuno, sekaligus soft launching IHCBS 2026 yang akan mengusung tema Harnessing Human-Centric AI and Digitalization to Unlock Next Level Productivity. Ajang ini berhasil menjadi forum kolaborasi strategis, mempertemukan pemerintah, akademisi, pelaku industri, hingga praktisi SDM untuk menatap transformasi tenaga kerja Indonesia di masa depan.