RADARNESIA.COM – Dalam rangka untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila ditengah masyarakat, anggota MPR/DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Elpisina, menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kelurahan Tempino, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, belum lama ini.
Kegiatan yang mengangkat tema terkait ‘Penguatan Nilai Pancasila di Era Digital’ ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh pemuda, perangkat kelurahan, serta para masyarakat yang terdiri dari berbagai lintas profesi.
Dalam paparannya, Elpisina menegaskan bahwa ditengah derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi digital, nilai-nilai Pancasila harus menjadi panduan moral dan etika bermedia sosial bagi seluruh masyarakat.

“Kita lihat hari ini, penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan polarisasi politik makin marak di media sosial. Inilah tantangan kita semua. Pancasila bukan hanya slogan, tapi harus menjadi pedoman dalam berpikir, bertutur, dan berperilaku, termasuk di ruang digital,” ujar Ketua DPW PKB Provinsi Jambi tersebut.
Lebih lanjut, dirinya menyoroti fenomena banyaknya masyarakat menyerap nilai dan informasi yang beredar di media sosial ketimbang dari pendidikan formal. Hal ini tentu menuntut pemerintah dan masyarakat untuk menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai panduan etika dan literasi digital.
“Kalau dulu guru dan tokoh masyarakat jadi sumber nilai, kini peran itu diambil alih oleh media sosial. Maka kita harus menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila agar masyarakat tidak mudah terpecah karena informasi yang menyesatkan,” tambahnya.
Selain itu, Elpisina kembali menekankan pentingnya literasi digital berbasis nilai Pancasila, khususnya dalam menghadapi isu-isu disinformasi dan ujaran kebencian.
Menurutnya, literasi digital tidak hanya bicara soal kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga bagaimana menggunakan teknologi dengan etika dan tanggung jawab.
“Etika bermedia sosial harus didasarkan pada nilai kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial sebagaimana terkandung dalam Pancasila. Masyarakat harus punya peran aktif menjaga ruang digital tetap sehat, tidak menyebarkan kebencian atau provokasi,” tegasnya.
Sementara itu, dalam sesi dialog atau tanya jawab disela acara, warga yang hadir turut menyampaikan pertanyaan dan pandangan mereka. Salah seorang peserta, menanyakan langkah konkret yang bisa dilakukan agar nilai-nilai Pancasila bisa lebih mudah dipahami anak-anak di tengah gempuran konten digital.
“Kami melihat, anak-anak sekarang lebih sering bermain HP daripada baca buku. Bagaimana caranya agar mereka bisa mengenal Pancasila bukan hanya lewat hafalan, tapi juga lewat perilaku sehari-hari?” tanyanya.
Menanggapi pertanyaan itu, Elpisina menjelaskan bahwa pembelajaran nilai Pancasila bisa dilakukan dengan cara yang lebih kreatif dan kontekstual, misalnya lewat media digital yang dekat dengan generasi muda.
“Menurut saya guru dan orang tua bisa berkolaborasi membuat konten edukatif di media sosial. Misalnya video pendek, komik digital, atau cerita sehari-hari yang menampilkan nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu, mudah-mudahan anak-anak kita akan lebih mudah menerima nilai itu jika disampaikan lewat media yang mereka sukai,” jawab Elpisina.
Pertanyaan lain juga diajukan oleh tokoh pemuda setempat. Dirinya menyoroti fenomena perpecahan yang belakangan atau mungkin sudah cukup lama terjadi di media sosial akibat perbedaan pandangan politik.
“Sekarang ini, perbedaan pilihan politik bisa membuat kita saling benci di media sosial pak. Jadi menurut bapak, apa yang dapat kita laukan untuk menguatkan nilai persatuan dan menghindari perpecahan?” ujarnya.
Elpisina langsung merespon pertanyaan tersebut dengan menegaskan bahwa perbedaan adalah hal yang wajar dalam demokrasi, namun harus dijaga agar tidak sampai menimbulkan permusuhan serta berujung perpecahan.
“Pancasila mengajarkan kita untuk menghormati perbedaan. Dunia maya seharusnya menjadi ruang gotong royong dan kolaborasi, bukan ajang permusuhan. Jadi, mari kita isi media sosial dengan hal positif yang membangun semangat kebangsaan,” tegasnya.
Kegiatan sosialisasi empat pilar ini berlangsung dengan penuh keakraban dan diakhiri sesi foto bersama serta pemberian buku materi sosialisasi empat pilar MPR RI untuk menjaga ruang digital yang sehat dan beretika sesuai nilai-nilai Pancasila.











