Radarnesia.com – Di tengah masa tanggap darurat bencana banjir dan longsor, tidak hanya manusia yang mengalami kerentanan terhadap penyakit. Hewan ternak pun turut terdampak akibat kondisi lingkungan yang lembap dan menurunnya daya tahan tubuh.
Untuk mencegah terjadinya penyakit pada hewan, Pemerintah Kota (Pemkot) Padang melalui Dinas Pertanian melaksanakan pelayanan kesehatan hewan ternak di sejumlah wilayah terdampak bencana.
“Kami melakukan pelayanan kesehatan pada ternak, terutama di kandang-kandang yang terdampak banjir dan longsor,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, Rabu (10/12/2025).
Pelayanan kesehatan dilakukan melalui pemberian vitamin dan obat-obatan kepada hewan ternak. Vitamin berfungsi meningkatkan imunitas tubuh ternak yang menurun akibat paparan cuaca ekstrem.
“Selama musim hujan, daya tahan tubuh ternak menurun. Karena itu, kami berikan vitamin agar ternak tetap sehat,” jelas Yoice.
Selain vitamin, ternak yang mengalami luka juga mendapatkan pengobatan antibiotik dan antiseptik, termasuk alkohol, untuk mencegah terjadinya infeksi.
“Antibiotik diberikan kepada ternak yang mengalami luka untuk mencegah infeksi akibat kondisi kandang yang lembap,” tambahnya.
Hingga saat ini, 58 ekor sapi dan 76 ekor kambing telah mendapatkan layanan kesehatan dari tim Dinas Pertanian Kota Padang.
Pelayanan kesehatan untuk sapi dilakukan di beberapa titik lokasi, antara lain:
– Air Pacah (17 ekor).
– Piai Tangah (7 ekor).
– Batuang Taba (7 ekor).
– Kuranji (10 ekor).
– Lubuk Minturun (5 ekor).
– Mata Air (1 ekor).
– Kapalo Koto (5 ekor).
– Rawang (2 ekor).
– Seberang Padang (2 ekor).
– Koto Panjang Ikur Koto (2 ekor).
Sementara untuk kambing, pelayanan dilakukan di lima titik, yaitu:
– Air Pacah (42 ekor).
– Piai Tangah (10 ekor).
– Batuang Taba (20 ekor).
– KPIK (2 ekor).
– Seberang Palinggam (2 ekor).
Dinas Pertanian Kota Padang akan melanjutkan kegiatan pelayanan kesehatan ternak pada Kamis (11/12/2025), dengan sasaran di Tabing Banda Gadang dan Lambung Bukit.
Di dua wilayah tersebut, diperkirakan terdapat sekitar 70 ekor sapi yang akan mendapatkan penanganan.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan hewan ternak pascabencana sekaligus mencegah penyebaran penyakit hewan menular di tengah cuaca ekstrem.









