RADARNESIA.COM – Raksasa teknologi asal Jepang, Fujitsu mengakui mereka telah menjadi korban serangan siber. Mengutip Bleeping Computer, Selasa (19/3/2024), Fujitsu mendapati beberapa sistemnya terinfeksi malware.

Tidak berhenti di sana, perusahaan Jepang tersebut juga mengatakan hacker tersebut telah mencuri data pelanggan.

Diterbitkan di laman web perusahaan, Fujitsu mengatakan telah terjadi insiden keamanan siber besar, membahayakan sistem dan data, termasuk informasi sensitif pelanggan.

“Kami telah mengonfirmasi adanya malware di beberapa komputer bisnis kami,” demikian bunyi pemberitahuan terkait Fujitsu dibobol hacker.

Tahu menjadi korban serangan siber, perusahaan langsung melakukan penyelidikan secara internal.

“Sebagai hasil penyelidikan internal, ditemukan file berisi informasi pribadi dan data pelanggan kami dapat dihapus secara tidak sah,” kata mereka.

Usai mengonfirmasi keberadaan malware tersebut, tim keamanan siber Fujitsu mengatakan telah mengisolasi komputer terkena malware.

Fujitsu mengatakan, ” kami telah mengambil tindakan seperti memperkuat pemantauan terhadap komputer bisnis lainnya terhadap serangan siber.”

Hingga saat ini, raksasa teknologi tersebut masih melakukan penyelidikan bagaimana malware itu bisa masuk ke sistem dan data apa yang dicuri.

Walau belum menerima laporan mengenai penyalahgunaan data yang dicuri, perusahaan tersebut telah memberi tahu Komisi Perlindungan Informasi Pribadi mengenai insiden tersebut.

“Saat ini kami sedang menyiapkan pemberitahuan individu untuk pelanggan terkena dampak,” ucap Fujitsu.

Informasi, Fujitsu adalah penyedia layanan TI terbesar keenam di dunia. Portofolio perusahaan mencakup produk komputasi, seperti server dan sistem penyimpanan, perangkat lunak, peralatan telekomunikasi, dan berbagai layanan, termasuk solusi cloud, integrasi sistem, dan layanan konsultasi TI.***