RADARNESIA.COM – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bersama Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional, meluncurkan program Holiday Sale. Program ini memberikan berbagai diskon di seluruh retail modern selama periode 13 Juni-13 Juli 2025.
“Ini peluncuran untuk seluruh retail bukan hanya Indomaret atau Alfamart saja, tapi semua retail modern di Indonesia semua memberikan diskon. Kami juga mendukung kegiatan di daerah seperti Jakarta, Solo, Bandung yang menggelar program Great Sale,” ujar Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Tangerang Selatan, Jumat, 13 Juni 2025.
Menurut Airlangga, saat ini konsumsi rumah tangga masih menjadi motor penggerak ekonomi nasional dengan menyumbangkan sebanyak 54,53 persen konsumsi masyarakat. Ia menambahkan, jika pemerintah juga mendorong kegiatan perekonomian dalam negeri dengan peningkatan daya beli masyarakat dengan pemberian bantuan sosial dan bahan pangan untuk 10 juta lebih masyarakat.
“Nantinya ke depan kita tetap menjaga konsumsi dalam negeri, antara lain dengan memberikan berbagai diskon seperti kereta 20 persen, angkutan laut PPN ditanggung pemerintah, dan diskon tarif tol 20 persen. Diskon ini diharapkan bisa mendorong trafik antar perdagangan dan kegiatan di perhotelan,” jelasnya.
Sementara, Ketua Umum Aprindo, Solihin mengatakan, program Holiday Sale menggandeng 300 lebih dari berbagai merek untuk ikut memberikan potongan harga demi bangkitnya kegiatan usaha ritel dan pelaku UMKM.
“Target kita dari program ini Rp60 triliun sampai Juli 2025. Ritel memiliki peran strategis sebagai penghubung langsung antara UMKM dan konsumen,” kata Solihin.
Solihin menuturkan, program holiday sale tersebut juga memberikan dukungan yang nyata terhadap UMKM. Serta menjadi momentum kebangkitan ritel pascaramadan dan libur panjang.
“Apalagi saat ini ibu-ibu fokus untuk sekolah, save money. Ini jadi tantangan buat kita. Makanya, dengan program ini kebutuhan berbelanja makin meningkat dengan tidak mengurangi kebutuhan anak-anak sekolah,” jelasnya.
Solihin mengakui jika penjualan dan daya beli masyarakat saat ini terjadi penurunan tajam. Dengan berbagai program yang diberikan, ia berharap dapat kembali menggairahkan daya berli masyarakat.
“Tahun ini kita merasakan ini tahun yang berat untuk itu kita sebagai ritel. Tadi pak Menko Perekonomian, Menteri Perdagangan, dan Badan Pangan berharap adanya kegiatan-kegiatan untuk memperkuat daya beli masyarakat,” ungkapnya.