Radarnesia.com – Masyarakat Tanjungpinang dan Bintan mengaku kesulitan untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite bersubsidi di beberapa SPBU, tidak hanya bagi kendaraan roda 2 demikian pula roda 4, demi mendapatkan BBM warga harus rela mengantri Berjam jam.
Hal ini terjadi sejak beberapa hari terakhir menurut informasi yang di dapat pihak SPBU mengatakan ada kerusakan pada pompa pertalite dan anehnya bisa rusak bersamaan di beberapa SPBU terutama SPBU Km.10 Tanjungpinang dan SPBU KM.20 Kijang.
Suri salah satu warga yang ikut mengantri di SPBU KM.10 mengatakan. “kalau terus-terusan begini masyarakat merasa kesulitan sudah hampir satu Minggu ini antrian panjang segala aktivitas jadi terhambat bahkan di beberapa SPBU tidak lagi menjual Pertalite susah jadinya.” Ucapnya pada Sabtu 7/9/2024.
Warga lainnya juga menambahkan sebaiknya pihak-pihak terkait memantau setiap pengisian BBM bersubsidi agar bisa di manfaatkan bagi warga yang benar-benar membutuhkan “tolonglah di pantau mobil dan motor yang membeli dalam jumlah banyak untuk di jual kembali kasian yang ngantri.” ucap Putri.
Menurut keterangan dari Humas PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut wilayah Batam Zaki Mubarok pada Jum’at 6/9 terjadinya antrian pada pom pertalite Bersubsidi bukan di sebabkan adanya masalah kerusakan ataupun karena adanya penerapan pembayaran melalui kode QR.
“Tidak ada masalah di SPBU maupun masalah pembelian melalui scan barcode tetapi antrian terjadi di sebabkan meningkatnya pengisian BBM di bandingkan hari-sebelumnya.” Ujar Zaki.
Lebih lanjut Zaki menambahkan. “Kuota BBM bersubsidi yang di tetapkan pemerintah akan kita salurkan sebagaimana mestinya, untuk masyarakat yang tidak mau mengantri bisa mengisi BBM nonsubsidi atau ke jalur Pertamax, dan kami pastikan penyaluran BBM Pertalite Ke Pulau Bintan tetap berjalan tanpa di batasi.” tutup Zaki
Terkait penyelesaian permasalahan antrian BBM bersubsidi di Tanjungpinang dan Bintan, sampai saat ini belum ada tanggapan dari pemerintah daerah.