RADARNESIA.COM – Timnas Indonesia seolah mau tak mau menelan pil pahit usai kekalahan tipis 2-3 dari Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis, 9 Oktober 2025.

Di balik skor yang menyakitkan itu, masih tersimpan bara semangat yang belum padam dalam ajang Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Tim Garuda dianggap belum jatuh sepenuhnya, setidaknya begitulah keyakinan yang diusung kapten tim, Jay Idzes.

Bek yang akrab disapa Bang Jay itu menilai, pertandingan perdana di Round 4 itu bukan hanya sekadar menang atau kalah, melainkan juga tentang bagaimana Timnas Indonesia belajar bertarung di level tertinggi Asia.

Arab Saudi boleh unggul, tapi Indonesia juga menunjukkan mereka bukan tim yang mudah ditaklukkan.

“Ini tidak mudah. Ini adalah pertandingan yang sulit bagi kami. Setelah 1-0, kami memberikan gol terlalu cepat untuk mereka, terlalu cepat, dua gol,” ujar Jay Idzes seusai pertandingan di Jeddah, Arab Saudi, pada Kamis, 9 Oktober 2025.

Malam di Jeddah itu mungkin berakhir dengan kecewa bagi para penggemar Timnas Indonesia, tapi bukan tanpa harapan.

Masih ada dua skenario tersisa agar Indonesia bisa “terbang” ke Piala Dunia 2026, dan semuanya bergantung pada kepercayaan diri para pemain.

Terlebih tim pelatih yang dikepalai Patrick Kluivert cs wajib muhasabah diri, terkhusus dalam mengoreksi strategi jelang laga Garuda kontra Irak pada 12 Oktober 2025 nanti.

Masih Ada Peluang, Asal Tak Menyerah

Kekalahan dari Arab Saudi memang membuat posisi Indonesia di Grup B agak sulit. Melihat hal itu, Jay Idzes menegaskan perjalanan belum selesai.

“Pada hari Sabtu, kita memiliki satu lagi kesempatan. Ini bukan seperti sudah berakhir. Kita harus terus percaya, dan itulah yang akan kita lakukan,” tegasnya.

Ucapan sang kapten bukan sekadar penghibur bagi publik Tanah Air. Ia berbicara tentang keyakinan yang tumbuh di ruang ganti, terlebih sebenarnya Garuda masih bisa membalikkan situasi jika menang besar atas Irak.

Bahkan, kemenangan dengan selisih minimal dua gol bisa membuat peluang Indonesia kembali hidup.

Kami memiliki pendukung terbaik di dunia. Kami ingin membayar dukungan mereka kembali. Sayangnya, kami tidak bisa melakukannya hari ini,” imbuh Jay.

Dua Jalur Menuju Harapan

Kini, Timnas Indonesia menghadapi dua skenario penting untuk menjaga asa menuju Piala Dunia 2026.

Pertama, Indonesia wajib menang atas Irak dengan selisih minimal dua gol. Kemenangan itu tak hanya memperbaiki posisi di klasemen, tapi juga menjaga selisih gol tetap positif.

Kedua, Irak harus mengalahkan Arab Saudi dengan selisih satu gol agar ketiga tim memiliki poin sama. Dua skenario itu memang tampak sulit, namun bukan mustahil.

Jay Idzes meyakini, Indonesia telah menunjukkan mereka bisa mencetak gol lebih dulu dan bertahan dengan disiplin melawan tim unggulan sekaliber Arab Saudi.

“Kita hanya perlu melihat kembali permainan,” sebut Jay Idzes.

Renard: Indonesia Bukan Lawan Mudah

Dari kubu lawan, pelatih Arab Saudi, Herve Renard juga memberi pengakuan yang jujur tentang performa Indonesia dalam laga semalam.

“Saya mengenal tim Indonesia dengan baik. Mereka meninggalkan rasa pahit di hati kami saat kami menghadapi mereka di kandang sebelumnya,” ujar Renard seusai laga di Jeddah, pada hari yang sama.

Renard menilai kemenangan dramatis 3-2 atas Indonesia bukan hasil yang datang dengan mudah.

“Kami kebobolan lebih dulu, tapi reaksi kami luar biasa. Saya tidak ingat kapan terakhir kali kami menciptakan begitu banyak peluang,” terangnya.

Di sisi lain, pelatih asal Prancis itu juga menegaskan kemenangan ini belum berarti apa-apa dalam kompetisi di Grup B bersama Indonesia dan Irak.

“Tidak ada yang akan memberi kami tiket lolos begitu saja. Kami harus berjuang sendiri dengan keyakinan penuh,” tambahnya.

Garuda Belum Patah Asa Menuju Piala Dunia

Bagi publik sepak bola Indonesia, dua pertandingan di Round 4 sejatinya menjadi ujian mental sekaligus kebanggaan tersendiri.

Jika Garuda mampu menaklukkan Irak dan memaksa hitung-hitungan selisih gol menjadi dramatis, maka asa ke Piala Dunia masih menyala.

Pada akhirnya, seperti kata sang kapten, perjuangan Timnas Indonesia di Round 4 belum berakhir. Garuda masih punya dua sayap, dan belum patah asa menuju Piala Dunia.***