Radarnesia.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, lifting atau volume minyak yang diproduksi pada hari Rabu (30/7/2025) sudah mencapai 608 ribu barel per hari (bph). Capaian tersebbut melampaui target di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 605 ribu bph.
Hal tersebut disampaikan Bahlil, melalui keterangan resmi, Rabu (30/7/2025). Namun demikian, angka tersebut bukanlah angka akumulatif lifting minyak untuk bulan Juli 2025. Masih harus ditinjau produksi harian selama satu bulan kalender.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, bahwa keberhasilan tersebut merupakan kali pertama bagi Indonesia mencapai target lifting minyak di APBN 2025.
Menurut Bahlil, sejumlah tantangan yang dihadapi oleh Indonesia agar akumulasi lifting minyak pada 2025 bisa mencapai target APBN. Berbagai tantangan tersebut meliputi sumur-sumur Indonesia yang sudah menjadi sumur-sumur tua, sehingga terjadi penurunan produksi migas di sumur-sumur tersebut.
Selain itu, juga terdapat 4.495 sumur yang tidak beroperasi atau sumur idle, serta investasi di bidang migas yang berisiko besar dan membutuhkan modal besar. “Tetapi, kalau kita melihat dari upaya yang kita lakukan dengan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), dengan teman-teman pengusaha, rasanya ada secercah harapan untuk kita menuju perbaikan lifting dan mencapai target,” kata Bahlil.
Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto menyampaikan bahwa pada semester I-2025, realisasi lifting minyak bumi sebesar 578 ribu barel per hari), atau mencapai 95,5 persen dari target lifting minyak 2025 sebesar 605 ribu bph.
Lebih lanjut, Djoko Siswanto menyatakan, capaian lifting minyak pada Juni 2025 lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Juni 2024, dengan realisasi lifting minyak pada Juni 2024 sebesar 576,1 ribu bph.