Radarnesia.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyatakan kesiapannya mendukung penuh program Sekolah Rakyat yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto. Program ini selaras dengan misi memperkuat pembangunan sumber daya manusia, memutus rantai kemiskinan, dan membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia.
Bentuk dukungan tersebut diwujudkan dengan penyediaan 57 Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kemnaker yang akan difungsikan sebagai Sekolah Rakyat. “Masih ada 13 balai lagi dalam tahap evaluasi. Jadi totalnya 57–70 balai akan digunakan untuk program Sekolah Rakyat,” ujar Sekretaris Jenderal Kemnaker Yassierli saat meninjau gedung Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang akan dijadikan lokasi Sekolah Rakyat di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025).
Gedung tiga lantai yang disiapkan berada di area BPVP Banyuwangi seluas hampir 10 hektare. Lantai pertama difungsikan untuk resepsionis, perpustakaan, laboratorium komputer dan IPA, ruang kelas SD dan SMA, ruang guru dan tata usaha, ruang kepala sekolah, UKS, ruang rekreasi, ruang rapat, serta gudang. Lantai kedua menampung dapur, ruang makan, asrama SD dan SMA untuk putra dan putri, sementara lantai ketiga diperuntukkan bagi asrama pamong. Fasilitas penunjang seperti lapangan tenis juga tersedia.
“Di BPVP Banyuwangi kami siapkan masing-masing dua ruang belajar untuk SD dan SMA. Ruang SMA ini penting karena akan terhubung dengan pelatihan vokasi yang dimiliki BPVP Banyuwangi,” jelas Yassierli.
Untuk proses penerimaan siswa, Kemnaker menggandeng dinas sosial sebagai pelaksana rekrutmen. Yassierli menegaskan, program ini menjadi peluang bagi masyarakat yang belum memiliki kesempatan mengenyam pendidikan formal. “Kami berharap lulusan SMA Sekolah Rakyat ini memiliki keterampilan dan kompetensi vokasi yang diakui secara resmi melalui sertifikasi,” tambahnya.
Kemnaker berkomitmen agar Sekolah Rakyat tidak hanya memberikan pendidikan akademik, tetapi juga membekali generasi muda dengan keterampilan kerja. Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden, khususnya misi meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing bangsa, membangun SDM unggul, serta memperkuat ekonomi yang inklusif.
Dengan kolaborasi lintas sektor, program ini diharapkan menjadi bagian strategis dalam mencetak angkatan kerja terampil, menekan pengangguran, dan memperluas kesempatan kerja, sekaligus menjadi wujud nyata keberpihakan negara pada pendidikan untuk semua.