RADARNESIA.COM – Menyemarakkan Karnaval Kebudayaan HUT RI ke-80, Kementerian Kebudayaan hadir dengan kendaraan hias nomor urut 21 bernama ReGo atau Reog Ponorogo. Selain ornamen warna-warni nan meriah, sejumlah seniman papan atas Tanah Air hadir atas nama cinta Indonesia.

Aktor peraih 5 Piala Citra Reza Rahardian, Happy Salma, Ali Fikri, Yulia Evina Bhara, Lukman Sardi, Sal Priadi, Hanung Bramantyo, hingga Ratu Soundtrack Indonesia Melly Goeslaw menyapa dengan hangat para penonton di sepanjang jalur karnaval.

Tak ketinggalan diva layar lebar Christine Hakim hadir. Kendaraan hias ReGo: Culture for the Future menampilkan detail memukau. Tampak depan Kepala Dadak Merak, bagian dari Reog Ponorogo. Di bagian samping ada tulisan nyentrik: Bukan Sound Horeg.

Kendaraan ini melaju gagah dari Monas hingga Semanggi, disaksikan Presiden Prabowo Subianto, seluruh tamu undangan, dan warga sekitar. Di jalur sepanjang 6 km, Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha, menyapa penonton dan memberi kenang-kenangan.

Reog Ponorogo salah satu kesenian yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO dari Indonesia, yang memiliki makna filosofi kekuatan, keberanian, kebersamaan, ketekunan, ketangguhan, dan semangat juang.

“Pemilihan karakter ini sesuai tema HUT Ke-80 Republik Indonesia: Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju. Budaya yang kita miliki saat ini hasil perjalanan panjang masa lalu yang perlu terus dihidupkan hingga masa depan,” kata Giring.

Tema Culture for the Future berupaya menjaga semangat pelestarian budaya untuk masa depan. Reza Rahadian yang ikut Karnaval Kemerdekaan dari atas kendaraan hias ReGo menyaksikan antusiasme masyarakat yang meriah.

Kehadiran bintang film My Stupid Boss bersama Kementerian Kebudayaan RI di atas kendaraan hias merepresentasikan kebanggaan sekaligus tanggung jawab menggaungkan pesan bahwa seni dan budaya adalah identitas sekaligus kekuatan Indonesia.

Giring Ganesha menyatakan, “Parade kostum dan tarian Nusantara, kreasi kendaraan hias, serta keterlibatan sederet seniman Tanah Air, semuanya itu menggambarkan kekayaan budaya sekaligus semangat persatuan bangsa.”