Radarnesia.com – Seluruh rakyat Indonesia dinilai wajib memelihara toleransi. Dengan sikap itu, maka kebhinekaan terus terjaga.
Pimpinan Majelis Dzikir Bumi Alit Padjajaran, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten, Abah Elang, menyebut hal itu menjadi salah satu penopang Republik Indonesia. Khususnya, di tengah keberagaman di Republik ini.
“Kita memiliki ribuan pulau, ratusan suku, berbagai bahasa, dan yang paling penting adalah keyakinan serta agama yang berbeda-beda. Di mata Tuhan kita semua sama, di hadapan bangsa kita adalah saudara,” kata Abah Elang dalam keterangannya, Minggu, 24 Agustus 2025.
Abah Elang menegaskan kebhinekaan bukan sekadar slogan atau simbol negara. Melainkan sudah menjadi identitas dan denyut nadi yang membuat Indonesia unik sekaligus kuat.
Namun, ia mengingatkan bahwa keberagaman itu bisa rapuh jika tidak dilandasi dengan sikap toleransi. Abah Elang menekankan, toleransi bukan berarti harus melepaskan keyakinan atau menyetujui semua hal.
“Toleransi adalah tentang menghargai hak setiap orang untuk berbeda, tentang menghormati pilihan hidup mereka. Ini adalah soal empati, tentang kemampuan melihat dunia dari sudut pandang orang lain,” jelas Abah Elang.
Maka itu, tokoh agama itu menyerukan agar toleransi dijadikan jembatan yang merangkul perbedaan, sekaligus memperkuat persatuan di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa. Abah Elang juga mengajak seluruh rakyat menjadikan toleransi sebagai jembatan, bukan jurang.
“Jembatan yang menghubungkan hati, merangkul perbedaan, dan menguatkan persatuan. Indonesia adalah rumah di mana semua warna, semua agama bisa hidup berdampingan. Di mana semua suara didengar, dan di mana persatuan menjadi kekuatan tertinggi bangsa yang kita cintai,” pungkas Abah Elang.