RADARNESIA.COM – Situasi politik di Peru kembali bergejolak, setelah proses hukum terhadap mantan Presiden Dina Boluarte berlanjut. Perkembangan kasus ini, menjadi sorotan publik di tengah pergantian kepemimpinan nasional.

Melansir Aljazeera.com, Dina Boluarte terlibat penyalahgunaan kekuasaan selama masa jabatannya. Ia juga disebut melanggar etika pemerintahan melalui sejumlah keputusan politik yang memicu kontroversi.

Kasus ini muncul pascagelombang protes besar mengguncang ibu kota Lima pada awal tahun. Demonstrasi ini dipicu kemarahan warga terhadap kebijakan pemerintahan sebelumnya yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.

Krisis politik yang menyertai kasus Boluarte membuat situasi politik di Peru semakin tidak menentu. Pergantian kepemimpinan yang cepat juga menghambat kelanjutan berbagai kebijakan nasional.

Presiden interim Jeri kini berupaya menata kembali stabilitas politik di tengah sorotan publik. Pembentukan kabinet baru dilakukan untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan transisi.

Sejumlah pengamat menilai kasus Boluarte menjadi ujian bagi penegakan hukum dan demokrasi di Peru. Transparansi proses peradilan dianggap penting untuk memulihkan legitimasi pemerintah di mata rakyat.

Proses persidangan masih berlanjut di pengadilan Peru dengan pemeriksaan saksi dan bukti tambahan. Lembaga peradilan berupaya memastikan proses hukum berjalan transparan tanpa tekanan politik. (Zahfa)