Radarnesia.com – Pencarian korban tanah longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah masih dilakukan oleh tim gabungan.

Direktur Operasional Basarnas, Laksamana Pertama Yudhi Bramantyo melaporkan sampai Sabtu, 15 November 2025 sore, tim SAR telah mengevakuasi 8 orang survivor.

“Sehingga, sampai dengan hari ketiga dari 23 yang kita nyatakan dalam pencarian, telah berhasil kita evakuasi sejumlah 11 orang, sehingga kita masih punya beban 12 lagi,” ujar Bramantyo dalam konferensi pers di Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu, 15 November 2025.

Proses Relokasi Korban Terdampak Longsor

Selain melakukan pencarian, tim gabungan juga telah mengevakuasi korban terdampak longsor yang terjadi pada Kamis malam, 13 November 2025 itu.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, menyatakan bahwa proses relokasi dilakukan atas kerja sama BNPB dengan Pemda.

“Korban-korban nanti akan direlokasi, untuk Pemda menyiapkan lahannya, BNPB menyiapkan huntaranya atau hunian sementara,” kata Bergas dalam konferensi pers yang sama.

“Jadi, hunian sementara itu nanti bisa dipakai tinggal kurang lebih selama 2 tahun, kemudian di tahun pertama, pihak Pemkab Cilacap bisa mengajukan ke BNPB huntap atau hunian tetap,” lanjutnya.

Bergas menjelaskan untuk para korban nantinya akan mendapatkan hunian seperti rumah tumbuh.

“Huniannya besar dan sangat-sangat manusiawi,” imbuhnya.

Modifikasi Cuaca akan Segera Dilakukan

Proses modifikasi cuaca juga akan segera dilakukan mulai hari ini, Minggu, 16 November 2025.

Pesawat yang digunakan, kata Bergas baru mulai berangkat dari Halim Perdanakusuma pada Minggu pagi dan bergerak ke Bandung, Jawa Barat.

Dengan bantuan modifikasi cuaca, Bergas menyatakan kesiapan tim untuk bisa melanjutkan proses pencarian korban secara maksimal hingga pukul 18.00 WIB.

“Diharapkan modifikasi cuaca sudah dimulai, makanya saya tadi berani menyampaikan kita bisa bekerja maksimal mulai pagi hari pukul 06.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB,” sambungnya.

Target pencarian pada korban diharapkan bisa selesai pada hari ini.

Proses Evakuasi Sempat Terkendala Cuaca

Dalam proses evakuasi, BPBD Jawa Tengah bersama instansi terkait lain, setiap hari melakukan pencarian dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB saat cuaca hujan.

Kehati-hatian perlu diterapkan mengingat area yang menjadi titik pencarian, situasi dan kondisinya masih relatif membahayakan.

“Kondisi di lapangan terutama daerah yang terdampak, itu kan tanah longsoran. Tentunya memang harus hati-hati dalam penanganan,” ucap Bergas.

“Perubahan cuaca tentu akan ada bahaya. Maka biasanya itu dihentikan dulu. Tanahnya juga jadi lembek. Situasinya di lapangan begitu,” paparnya.

Pesan Presiden Prabowo, Minta BNPB Maksimal dalam Upaya Evakuasi

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo menyampaikan keprihatinan atas musibah yang terjadi.

Prabowo, kata Budi juga memberikan arahan pada BNPB sejak hari pertama proses evakuasi.

“Presiden Prabowo Subianto menyampaikan turut berduka dan memberi perhatian yang besar pada bencana ini. Beliau memerintahkan BNPB untuk bergerak ke lapangan dan membantu menyelesaikan penanganan longsor di Majenang hingga masa tanggap darurat selesai,” ucapnya kepada awak media di Cilacap, Jawa Tengah pada Jumat, 14 November 2025.

Sementara itu, beberapa klaster kebencanaan dan pos lapangan di lokasi terdampak juga telah dibangun.

Beberapa dapur umum juga telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan permakanan warga terdampak maupun tim SAR yang bertugas dan pos kesehatan turut dihadirkan untuk memberikan pelayanan secara gratis.