Radarnesia.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan bahwa penyelenggaraan angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) pada H-2 Natal berlangsung aman, lancar, dan terkendali.

Kepala Posko Pusat Angkutan Nataru Kementerian Perhubungan Shift 1, Hernadi Tri Cahyanto, menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi Posko Pusat Angkutan Nataru pada Selasa (23/12/2025).

Untuk angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP), jumlah trip tercatat sebanyak 1.010 perjalanan atau mengalami penurunan 0,29 persen dibandingkan tahun 2024. Jumlah penumpang juga menurun sebesar 16,19 persen, dari 163.518 penumpang pada 2024 menjadi 137.041 penumpang pada tahun ini.

Sementara itu, jumlah kendaraan roda dua yang menggunakan layanan penyeberangan justru mengalami kenaikan sebesar 2,55 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan pantauan CCTV Traffic Management Center (TMC), kondisi lalu lintas di jalan nasional pada Selasa, pukul 08.00 hingga 20.00 WIB, terpantau lancar secara umum. Dari hasil evaluasi Posko Pusat Angkutan Nataru serta pemantauan di terminal tipe A dan tipe B, penyelenggaraan transportasi darat, lalu lintas jalan, terminal penumpang, dan angkutan penyeberangan berjalan aman dan terkendali tanpa kejadian menonjol.

Namun demikian, masih terpantau adanya kendaraan dengan sumbu tiga atau lebih yang melintas di beberapa titik pantauan, khususnya di ruas Tol Merak–Bakauheni.

Pada H-2 Natal, realisasi angkutan umum tertinggi pada shift satu tercatat pada angkutan jalan dengan jumlah 69.232 pergerakan. Untuk data penumpang angkutan umum, jumlah tertinggi berasal dari angkutan kereta api antarkota dengan total 158.516 penumpang pada H-2. Secara akumulatif sejak H-3 hingga H-2, jumlah penumpang kereta api antarkota mencapai 1.154.803 orang.

Adapun pergerakan kendaraan di jalan tol tertinggi tercatat di ruas non-Jabodetabek dengan jumlah 256.453 kendaraan. Sementara itu, pada jalan arteri, pergerakan tertinggi terjadi di wilayah Jabodetabek dengan jumlah 747.654 kendaraan.

Untuk ketepatan waktu atau on time performance (OTP) angkutan umum, angkutan penyeberangan pada H-2 Natal tercatat mencapai 100 persen. Angkutan udara domestik juga mencapai OTP 100 persen, sedangkan angkutan udara internasional di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) tercatat sebesar 56,67 persen.

Pada H-2 Natal shift satu, tercatat lima kejadian kecelakaan lalu lintas dengan rincian lima korban meninggal dunia, sembilan korban luka berat, dan 70 korban luka ringan. Kerugian material akibat kecelakaan tersebut diperkirakan sebesar Rp101,8 juta. Lokasi kecelakaan tercatat di Bangka Belitung (1 kejadian), Bali (1 kejadian), dan Jawa Barat (3 kejadian).

Untuk angkutan laut, realisasi penumpang harian pada 23 Desember 2025 mengalami penurunan sebesar 18,7 persen. Lima pelabuhan dengan jumlah penumpang tertinggi pada hari tersebut yakni Benoa, Batam, Nusa Penida, Banten, dan Tanjung Balai Karimun. Namun secara kumulatif dibandingkan tahun 2024, jumlah penumpang angkutan laut mengalami kenaikan sebesar 13,12 persen, dengan lima pelabuhan kumulatif tertinggi meliputi Batam, Nusa Penida, Benoa, Labuan Lombok (NTB), dan Tanjung Balai Karimun.

Hingga 23 Desember 2025, tidak terdapat kejadian menonjol dan situasi secara umum terpantau kondusif. Terkait insiden orang tercebur ke laut yang terjadi sebelumnya, saat ini masih dalam penanganan oleh Basarnas.

Berdasarkan hasil pemantauan lanjutan, Kementerian Perhubungan memprediksi adanya dua puncak arus keberangkatan, yaitu pada 24 Desember dan 30 Desember 2025. Sementara puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 3 Januari 2026.

Secara keseluruhan, hasil pemantauan menunjukkan adanya penurunan pada beberapa sektor serta perbaikan pada aspek pelayanan, meskipun belum terlihat lonjakan signifikan dari hasil evaluasi sementara.