Radarnesia.com – Cuaca ekstrem di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 26-27 Desember 2025 menimbulkan banjir hingga sejumlah kerusakan di tiga kabupaten. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat Kabupaten Bantul menjadi daerah dengan dampak paling luas.

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Agustinus Ruruh Haryanta mengatakan banjir hingga tanah longsor terjadi di Kabupaten Bantul. “Sebanyak 88 titik tersebar melanda delapan kapanewon, antara lain Imogiri, Kasihan, Dlingo, Kretek, Piyungan, Sanden, Sewon, dan Srandakan,” kata Haryanta dikonfirmasi pada Sabtu, 27 Desember 2025.

Ia mengatakan, pohon tumbang menjadi yang paling banyak terjadi, yakni di 79 lokasi. Selanjutnya, terdapat kerusakan akses jalan di 39 lokasi, rumah rusak di 25 lokasi, serta jaringan listrik terganggu di 25 titik. Kerusakan lainnya meliputi jaringan komunikasi di satu lokasi, kandang ternak di empat titik, dan sebuah kantor koperasi.

Selain itu, tercatat kerusakan makam di tiga lokasi, pekarangan rumah warga yang rusak, serta talud di dua titik. Bencana alam yang terjadi antara lain banjir atau genangan air, serta longsor di delapan lokasi.

“Sebagai catatan, dilakukan evakuasi warga di Kapanewon (Kecamatan) Sanden karena banjir,” ujar Haryanta.

Kabupaten Gunungkidul menyusul dengan dampak cukup luas. Dampak tersebut terjadi di tujuh titik yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Tanjungsari, Wonosari, dan Playen.

“Pohon tumbang di 3 titik, banjir/genangan (4 titik), rumah rusak (2 unit), akses jalan (2 titik), tempat pendidikan (1 titik) dan tempat usaha/kios (28 unit),” ungkap Haryanta.

Sementara dampak di Kabupaten Kulon Progo terjadi di tujuh titik yang tersebar di dua kecamatan, yakni Girimulyo dan Kokap. Dampak tersebut meliputi longsor di tujuh titik, lima unit rumah rusak, serta dua akses jalan rusak.

“Untuk wilayah Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta nihil kejadian. Peringatan dini dari BMKG DIY sudah disampaikan sejak Jumat malam dan Sabtu dini hari,” pungkas Haryanta.