RADARNESIA.COM – Puluhan Tenaga Harian Lepas (THL) yang bekerja belasan tahun di Puskesmas dan RSUD mendatangi kantor DPRD Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Jumat (13/9).

Mereka mempertanyakan perihal kesempatan mereka untuk menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK). Yang mana Saat ini ada sekitar 324 non ASN tenaga kesehatan sesuai update data dengan ijazah terakhir.

“Tuntutan kami agar Pemkab Pasaman Barat bisa memberikan kouta khusus untuk tenaga kesehatan (Nakes) yakni kebidanan, keperawatan dan dokter di formasi PPPK tahun 2024 ini,” kata Ira seorang THL kesehatan.

Menurutnya, berbicara tentang kebutuhan, keberadaan para THL kesehatan sudah jelas dibutuhkan. Peran dan kinerja mereka jelas, karena saat ini pun mereka bekerja meski kesejahteraannya jauh dari kata layak.

“Kalau bicara kebutuhan, kami yang sedang bekerja ini jelas dibutuhkan dan sudah lama mengabdi. Ada 1.200 kouta PPPK tahun ini, namun tidak ada satu pun formasi khusus untuk tenaga kesehatan,” jelas dia.

Ira mengaku, meski dari 1.200 kouta yakni dengan rincian 500 kouta formasi guru dan 700 kouta formasi non guru (teknis) yang disediakan bisa mereka ikuti, namun persaingannya sangat ketat dan itu pun menggunakan ijazah terakhir SMA.

“THL ini kan ribuan banyaknya di Pasaman Barat, tentu persaingan antar THL di seluruh dinas akan berebut. Kami paham, akan tetapi tes formasi teknis dengan ijazah SMA tentu bertentangan dengan ilmu kesehatan yang kami miliki ini nantinya,” terang Ira.

“Jadi untuk apa selama ini sekitar 324 non ASN tenaga kesehatan mengupdate data ijazah terakhirnya. Jika akhirnya tes PPPK lewat jalur formasi lain. Bahkan, prioritas untuk kami yang sudah lama mengabdi sebelumnya pun tidak ada,” sambungnya.

Kata dia, kouta untuk guru selalu diutamakan dan hampir tiap tahun diberikan porsi yang lebih banyak. Sementara sejak adanya PPPK, formasi untuk kesehatan hanya baru sekali diberikan.

“Kalau tidak salah sudah 4 kali formasi untuk guru, kita hanya satu kali. Kami harap formasi kesehatan disediakan untuk kami yang sudah lama pengabdian. Kami tidak akan sanggup bersaing karena faktor umur, dibanding mereka yang baru tamat sekolah beberapa tahun yang lalu,” harapnya.

Sementara itu, Ketua sementara DPRD Pasaman Barat Dirwansyah mengatakan pihaknya telah mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh para THL Nakes terkait formasi khusus tenaga kesehatan di perekrutan PPPK Pasaman Barat.

“kita telah mendengarkan keluhan dari para THL Nakes ini tadi, mereka meminta kejelasan nasib mereka kedepannya. Sementara kouta yang ada hanya untuk guru dan tenaga teknis,” kata Dirwansyah.

Untuk itu, dia mengaku DPRD Pasaman Barat akan memperjuangkan aspirasi THL kesehatan yang sudah mengabdi belasan tahun itu agar disediakan formasi khusus untuk tenaga kesehatan.

“Kami akan memperjuangkan dengan BKPSDM Pasaman Barat, agar adanya kouta atau formasi khusus untuk tenaga kesehatan di perekrutan PPPK tahun ini,” ungkap dia.