RADARNESIA.COM – MURATARA-Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Zazili angkat bicara terkait dengan video perkelahian siswi SMP di Karang Jaya, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara yang viral di media sosial (Medsos).
Zazili menyesalkan aksi perundungan yang dilakukan oleh siswi SMP Negeri Karang Jaya dan viral di media sosial. Disdik menegaskan tidak membenarkan tindakan tersebut karena mencoreng dunia pendidikan.
“Kita sudah konfirmasi terhadap Plt. Kepala SMPN Karang Jaya mengenai video perundungan yang beredar tersebut, pihak sekolah sudah memanggil wali murid dari korban dan wali murid dari pelaku untuk melakukan mediasi,”kata Zazili kepada wartawan, Jumat (17/10/2025).
Diterangkan Zazili dalam mediasi, kedua belah pihak sudah sepakat untuk damai dan dilakukan dengan cara adat, yaitu tepung tawar. Mediasi ini dilakukan sebelum video perundungan tersebut tersebar di media sosial dan menjadi viral.
Namun sambung dia, setelah video tersebut beredar, pihak sekolah baru mengetahui kronologi sebenarnya. Sebagai tindak lanjut terhadap video yang beredar tersebut, Dinas Pendidikan mengambil langkah untuk mengadakan pertemuan lanjutan dengan mengikutsertakan Camat Karang Jaya, Lurah Karang Jaya, Kepala Desa Embacang Baru Ilir, Perwkailan dari Koramil Karang Jaya, Perwakilan dari Polsek Karang Jaya, wali siswa dari korban dan wali siswa dari pelaku.
“Konflik keduanya dipicu oleh korban yang salah mengirimkan gambar stiker WA ke pelaku. Tidak berselang lama, korban menghapus stiker WA tersebut. Karena korban menghapus pesan ini, pelaku merasa tersinggung,”jelasnya.
Keesokan harinya korban diajak oleh pelaku untuk pulang bersama. Pelaku dan korban berboncengan dengan sahabat masing-masing. Di tengah jalan, korban diminta pelaku untuk berhenti dan menepi. Lalu siswa yang merekam video tersebut menendang motor korban dan terjadilah tindakan perundungan tersebut oleh pelaku.
Lalu sambung dia, dari pihak sekolah telah memberikan skorsing selama 1 (satu) minggu terhadap pelaku. Sementara itu, keluarga korban perundungan meminta agar pelaku perundungan dikeluarkan dari sekolah.
“Tentunya Dinas Pendidikan akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku perundungan termasuk siswa lain yang menjadi penonton tanpa melakukan tindakan pencegahan dalam video tersebut,”tutupnya.





