Radarnesia.com – Kementerian Sosial menyalurkan bantuan logistik, dan menerjunkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu penanganan korban banjir di sejumlah wilayah di Provinsi Bali.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, tim Tagana bersama Petugas Sosial Keliling Bencana Alam (PSKBA) sudah berada di lapangan untuk melakukan penanganan darurat. “Teman-teman Tagana dan tim PSKBA sudah turun untuk penanganan,” ujar Mensos.

Mensos menegaskan, untuk bantuan logistik yang didistribusikan berasal dari Gudang Sentra Paramita Mataram Kementerian Sosial dan Gudang Dinas Sosial Provinsi Bali.

Adapun logistik dari Sentra Paramita Mataram yang dikirim sebanyak 2.000 paket makanan siap saji, 318 perlengkapan anak-anak, 87 perlengkapan keluarga, 497 kasur, 568 tenda gulung, dan 48 unit tenda portabel keluarga.

Sementara dari Dinas Sosial Provinsi Bali yang disalurkan ke Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, dan Gianyar, terdiri atas 500 lembar selimut, 500 kasur, 600 paket perlengkapan keluarga, serta 300 paket sandang dewasa.

Kementerian Sosial juga mendirikan dapur umum yang berlokasi di Kantor Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung untuk menyediakan makanan bagi warga terdampak. “Selain itu, tim kami juga melakukan asesmen terhadap korban luka dan meninggal untuk keperluan penyaluran santunan ahli waris,” katanya.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun Kementerian Sosial, di Kota Denpasar ada empat orang meninggal dunia akibat bencana banjir mereka adalah Ni Wayan Lenyod (56) warga Banjar Tengah, Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan; Nadira (48) warga Desa Dauh Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Barat; Ni Wayan Puspa (83) warga Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara; dan Dede Rio (20) warna Monang-Maning, Denpasar Barat.

Sementara itu, lima orang lainnya dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian adalah Ni Wayan Werni (70); Ni Ketut Merta Perempuan (63); Maimun (82); Tasnim Ibrahim (43); dan Farwah Husein (25).

Banjir besar telah melanda Kota Denpasar, Bali pada Rabu (10/9/2025) imbas dari hujan lebat selama dua hari. Pemerintah Kota Denpasar menetapkan status darurat bencana banjir karena besarnya banjir yang terjadi melanda sebagian wilayah Kota.

Kampung Jawa menjadi salah satu kawasan yang paling parah terkena banjir, air sungai meluap sejak Rabu dini hari, warga yang rumahnya di bantaran sungai banyak yang rusak parah.