Radarnesia.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdgi) menerapkan kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) dalam layanan spektrum frekuensi radio melalui inovasi JARE (Just Ask for Radio Expert) guna meningkatkan kecepatan, konsistensi, dan keandalan layanan publik, khususnya pada sektor-sektor yang berkaitan langsung dengan keselamatan.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyatakan pemanfaatan AI menjadi langkah konkret pemerintah dalam mendesain ulang layanan radio yang memiliki peran strategis bagi komunikasi darurat, transportasi, dan keselamatan publik.

“Inovasi JARE membawa Kemkomdigi menjadi bagian dari 21 persen organisasi di dunia yang sudah mulai mengadopsi AI dalam alur kerjanya. Ini adalah langkah penting untuk memperkuat kualitas layanan publik,” ujar Menkomdigi dalam keterangannya terkait acara Digiwave 2025 di Jakarta.

Meutya berharap kehadiran JARE dapat menjadi pemicu bagi satuan kerja lain di lingkungan Kemkomdigi untuk mengembangkan inovasi berbasis teknologi yang berdampak langsung pada peningkatan layanan kepada masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pengelolaan ruang digital yang semakin luas dan kompleks.

“Ranah digital amat luas dan tidak mungkin dikelola sendiri. Regulasi tanpa kolaborasi tidak akan berjalan dan tidak memberi manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Komitmen kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Kemkomdigi dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, yang difokuskan pada upaya menjaga komunikasi maritim agar tetap tertib dan andal, terutama dalam situasi kritis.

“Ini kami maknai sebagai komitmen negara untuk menjaga ruang komunikasi maritim agar semakin tertib dan semakin dapat diandalkan. Di laut banyak keputusan yang terjadi dalam hitungan detik ketika cuaca berubah, ketika ombak meninggi, ketika jarak memisahkan komunikasi menjadi pembeda antara selamat dan terlambat,” tutur Meutya.

Meutya menegaskan pentingnya integritas aparatur dalam pemanfaatan teknologi digital, seiring dengan pembangunan Zona Integritas di lingkungan Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital.

“Teknologi bisa berubah dan semakin maju, tetapi integritas tidak bisa digantikan oleh teknologi. Integritas adalah fondasi kepercayaan dalam pelayanan publik,” pungkasnya Menkomdigi.