Radarnesia.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mendorong masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar kawasan hutan, untuk menguasai keterampilan agroforestri. Menurutnya, kemampuan tersebut dapat menjadi solusi peningkatan ekonomi keluarga tanpa merusak kelestarian hutan.

Hal itu disampaikan Yassierli saat membuka Launching Program Pelatihan Agroforestri bertema “Sinergi Program Pelatihan Vokasi untuk Pengembangan SDM Sektor Kehutanan” di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung Barat, Jawa Barat.

“Keterampilan agroforestri menjadi sebuah solusi bagi masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan hutan untuk menunjang mata pencaharian berkelanjutan, tanpa harus merusak ekosistem hutan,” kata Yassierli.

Agroforestri sendiri merupakan sistem pengelolaan lahan yang menggabungkan tanaman pohon dengan tanaman pertanian atau ternak dalam satu unit pengelolaan. Sistem ini dinilai mampu menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Program pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Kehutanan (Kemenhut). Sinergi tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah meningkatkan keterampilan tenaga kerja di sektor potensial berbasis lokalitas, termasuk dalam pengelolaan hutan sosial. “Kolaborasi ini penting, salah satunya untuk perluasan kesempatan kerja dalam pengelolaan hutan sosial, terutama agroforestri,” ujar Yassierli.

Lebih jauh, Menaker menegaskan pihaknya akan memberikan dukungan penuh, mulai dari pelatihan hingga praktik lapangan. Ia berharap program ini mampu berkembang menjadi ekosistem bisnis bagi para petani. Menaker bahkan menyebut adanya potensi pemanfaatan lahan seluas 2 juta hektare (ha), yang dapat melibatkan hingga 1 juta petani. “Ini angka signifikan untuk penciptaan lapangan kerja baru,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menambahkan bahwa pelatihan agroforestri merupakan investasi jangka panjang. Menurutnya, program ini tidak hanya membuka peluang ekonomi, tetapi juga mendorong lahirnya green jobs, yakni pekerjaan yang memberi pendapatan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. “Inilah arah pembangunan kehutanan masa depan yang produktif, lestari, dan inklusif,” ujar Raja Juli.

Dengan adanya program ini, pemerintah berharap agroforestri dapat menjadi gerakan bersama untuk menciptakan keseimbangan antara kepentingan ekonomi masyarakat dan keberlanjutan hutan Indonesia.