RADARNESIA.COM – Pasukan militer Amerika Serikat telah mulai tiba di Israel untuk memantau implementasi rencana gencatan senjata di Jalur Gaza. Sekitar 200 tentara AS akan ditempatkan di Israel. Dikutip dari Anadolu News, Minggu, 12 Oktober 2025, pasukan AS tidak akan masuk ke wilayah Jalur Gaza.

Mereka tiba pada 11 Oktober waktu setempat, akan bekerja dari Israel di bawah komando Komando Pusat AS (CENTCOM) dan berkoordinasi dengan berbagai unit serta kontingen dari negara-negara kawasan. Tujuan utama pasukan AS adalah membantu aliran bantuan kemanusiaan dan logistik ke Gaza, serta memantau upaya mencapai pemerintahan sipil di Gaza.

Kehadiran pasukan AS ini terjadi setelah Israel dan Hamas menyepakati fase pertama dari rencana perdamaian 20 poin yang diusulkan oleh Presiden AS. Fase pertama mencakup gencatan senjata, pembebasan sandera Israel, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Rencana Perdamaian

Fase Pertama:

  • Gencatan senjata
  • Pembebasan sandera Israel dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina
  • Penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza

Fase Kedua:

  • Pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa keikutsertaan Hamas
  • Pembentukan pasukan keamanan gabungan yang terdiri dari warga Palestina serta tentara dari negara-negara Arab dan Islam
  • Proses pelucutan senjata Hamas

Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Gaza telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Serangan tersebut juga membuat wilayah Gaza tidak layak huni, sehingga tekanan internasional untuk menghentikan kekerasan semakin kuat.