Nasional

ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik, Dukung Indonesia Bebas Sampah 2030

×

ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik, Dukung Indonesia Bebas Sampah 2030

Sebarkan artikel ini
IMG 20250113 082945 scaled

RADARNESIA.COM – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkuat komitmennya dalam mendukung program pemerintah menuju Indonesia bebas sampah plastik pada tahun 2030. Bekerja sama dengan Plastic Pay, ASDP berhasil mengumpulkan 1,72 ton sampah plastik selama periode 2023-2024 melalui program Reverse Vending Machine (RVM).

Sekretaris Perusahaan ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah plastik merupakan tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk dunia usaha.

“Sebagai BUMN yang bergerak di sektor transportasi, ASDP berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah plastik. Program RVM ini adalah salah satu langkah nyata kami untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan,” ujar Shelvy.

Hingga akhir 2024, ASDP telah mengumpulkan 1,72 ton sampah plastik, setara dengan 92.334 botol plastik, dari partisipasi 571 masyarakat. Pengumpulan ini telah menyelamatkan 1.458 meter persegi ruang lingkungan dan mengurangi jejak karbon hingga 9.000 kilogram.

Mesin RVM ditempatkan di lokasi strategis seperti Kantor Pusat ASDP, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian BUMN, dan rencananya akan diperluas ke pelabuhan dan area operasional lainnya.

Selain penggunaan teknologi RVM, ASDP juga mendorong gaya hidup ramah lingkungan di kalangan karyawan. Perusahaan mensosialisasikan kebiasaan sederhana namun berdampak besar, seperti membawa botol minum pribadi, menggunakan tas belanja daur ulang, dan memilah sampah di tempat kerja maupun di rumah.

“Kami percaya perubahan dimulai dari diri sendiri, dan karyawan kami adalah agen perubahan yang akan membawa dampak besar bagi lingkungan,” kata Shelvy.

Gerakan pengelolaan sampah plastik yang dilakukan ASDP memiliki relevansi kuat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Inisiatif ini mendukung SDGs No. 12 tentang produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab, di mana ASDP mendorong pengelolaan limbah berbasis teknologi dan mengedukasi masyarakat untuk mengubah kebiasaan konsumsi yang lebih berkelanjutan.

Upaya ini juga selaras dengan SDGs No. 13 tentang aksi iklim, mengingat pengurangan sampah plastik berdampak langsung pada penurunan jejak karbon dan mitigasi perubahan iklim. Selain itu, pengelolaan limbah ini juga mendukung SDGs No. 14 tentang konservasi kehidupan bawah air, dengan mencegah pencemaran laut oleh sampah plastik yang sering menjadi ancaman utama bagi ekosistem perairan.

Menurut data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hingga Juli 2024, jumlah sampah nasional mencapai 31,9 juta ton, di mana 11,3 juta ton di antaranya tidak terkelola. Sampah plastik menjadi salah satu kontributor utama, sebagaimana dilaporkan Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) pada 2023, yang menemukan lebih dari 25.000 sampah plastik di sungai-sungai utama Indonesia.

Menyadari tantangan ini, ASDP terus meningkatkan edukasi kepada karyawan, mitra kerja, dan masyarakat pengguna jasa tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. “Kami ingin menjadi bagian dari solusi. Program ini tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah,” tambah Shelvy.

ASDP berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program inovatif yang mendukung pencapaian Indonesia bebas sampah plastik pada 2030. Dengan kolaborasi yang lebih luas dan partisipasi aktif masyarakat, ASDP optimis dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi lingkungan dan keberlanjutan bangsa.

“Kami berharap langkah ini menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk bergerak bersama menciptakan masa depan yang bersih, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Tidak hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga untuk generasi yang akan datang,” tutup Shelvy.

banner 970x250