RADARNESIA.COM – Para buruh menggelar aksi unjuk rasa salah satunya di kawasan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 September 2025. Suasana di dalam Gedung DPR terpantau nyaris kosong.
Berdasarkan jadwal harian yang dirilis Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR, hanya ada satu agenda rapat dengar pendapat umum (RDPU) di Badan Legislasi DPR pukul 14.00 WIB. Rapat tersebut membahas lanjutan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) yang saat ini masih dalam proses penyerapan aspirasi masyarakat.
Area parkir yang biasanya diisi kendaraan anggota dewan terpantau sepi. Hanya ada beberapa petugas keamanan, wartawan, dan sejumlah pegawai lain yang beraktivitas.
Sementara itu, Setjen DPR mengeluarkan surat edaran kepada para pegawai hingga tenaga ahli untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Imbauan itu tertuang lewat Surat Edaran Nomor 14/SE-SEKJEN/2025 tentang Penyesuaian Pembagian Sistem Kerja work from office dan work from home Pada 28 Agustus Bagi Pegawai Setjen DPR.
Dalam surat tersebut, kebijakan WFH dilakukan sebagai antisipasi terhadap proses hambatan akses dan gangguan keamanan akibat aksi unjuk rasa di gedung DPR. Surat itu diteken Sekjen DPR Indra Iskandar pada 27 Agustus lalu. Namun, Indra belum memberikan konfirmasi soal surat tersebut. Demo di DPR hari ini akan diikuti ribuan massa buruh yang tergabung dalam Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh (KSP-PB).