RADARNESIA.COM – Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M, yang juga selaku Ketua Komisariat Wilayah (Komwil) II APEKSI, mengikuti rangkaian kegiatan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) OUTLOOK. Kegiatan ini sebagai forum diskusi dan refleksi akhir tahun bertempat di Kota Bandar Lampung, Sabtu (20/12/2025).

Forum Nasional bagi Wali Kota se-Indonesia ini mengusung tema “2026 Kita Bisa Apa”, diselenggarakan tanggal 19-21 Desember 2025. Yang puncaknya pada Sabtu sore-malam. Dikesempatan ini, para Wali Kota, khususnya Ketua Komisariat Wilayah menyampaikan orasi akhir tahun. Termasuk Wali Kota Jambi, selaku Ketua Komwil II APEKSI.

Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) OUTLOOK tidak hanya menjadi forum refleksi dan diskusi antar Wali Kota, tetapi juga dirancang melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung. Terdapat empat agenda utama pada kegiatan ini. Dimulai dari “Begawi Jajama” sebagai tanda dimulainya APEKSI OUTLOOK yang dipusatkan di lingkungan Kantor Pemkot Bandar Lampung pada Sabtu pagi tadi.

Dalam orasinya dihadapan para peserta APEKSI yang hadir di Kota dengan julukan “Tapis Berseri” tersebut, Wali Kota Maulana menyampaikan pentingnya APEKSI OUTLOOK ini guna merefleksikan apa yang telah dilakukan selama tahun 2026,dan menyambut tahun 2026.

“Kita harus mampu menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah tantangan fiskal, iklim, hingga bencana alam dan geopolitik Nasional,” ujarnya

Menurutnya, melalui forum APEKSI dapat merubah semua tantangan menjadi peluang, yang harus diwujudkan melalui kolaborasi.

“Salah satunya melalui organisasi APEKSI ini. Dengan kita saling belajar bersama beberapa daerah bagaimana meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, melalui APEKSI OUTLOOK ini banyak yang bisa dijadikan percontohan antar daerah. Misalnya, tentang bagaimana mengatasi sistem persampahan, dan penanganan banjir yang merupakan masalah di setiap Kota di seluruh Indonesia.

“Di Kota Jambi, semua penanggulangan ini kita lakukan melalui kolaborasi, baik itu daerah, provinsi, pusat hingga masyarakat yang bekerjasama. Dan inilah yang harus kita lakukan dan harus dijadikan terobosan ditengah berbagai tantangan yang akan kita hadapi,” katanya.

Lebih lanjut, ditengah berbagai tantangan yang akan dihadapi, Wali Kota Jambi itu juga menyoroti tuntutan layanan publik dari masyarakat yang harus lebih cepat, transparan, dan responsif.

“Keterbatasan fiskal dan sumber daya menjadi ujian bagi kita sebagai pemimpin, tetapi ini juga menjadi peluang untuk inovasi. Melalui digitalisasi, layanan publik akan menjadikan efisiensi dalam birokrasi, yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga memperkuat kepercayaan masyarakat dan menghadirkan pemerintahan yang nyata hadir untuk rakyat,” ucapnya.

Selain itu, Maulana menjelaskan, apa yang disampaikan dalam orasi pada APEKSI OUTLOOK ini merupakan hasil dafi Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) II lalu di Kota Jambi.

“Kami para Wali Kota Komwil II telah menyepakati beberapa poin konklusi guna menyikapi tantangan tahun 2026,” jelasnya.

“Sebagai salah satu Ketua Komwil saya mengajak seluruh Wali Kota dan peserta pertemuan ini untuk menutup tahun 2025 dengan refleksi, dan menyongsong tahun 2026 dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan keberpihakan pada rakyat. “APEKSI — Kita Bisa!!, Karena Kita Bersama”,” pungkas Wali Kota Jambi.

Sebagai informasi, kegiatan APEKSI Outlook tahun ini terdiri dari:
1. Mayors Talk, dialog tertutup sebagai refleksi 2025 sesama Wali Kota.
2. Sarasehan Istri Wali Kota.
3. Pidato Akhir Tahun.
4. Begawi Jejama Warga & UMKM.
5. Solidaritas Musibah Sumatra.

Kegiatan ini sebagai pesan kunci APEKSI kepada publik terkait situasi terkini dan tantangan berat yang harus dihadapi pada tahun 2026. Sekaligus menjadi tekad yang nyata untuk memperkuat ekonomi kota secara inklusif, menjaga lingkungan dan kualitas hidup warga, membangun kolaborasi nyata antar kota, dan hadir untuk rakyat, bukan hanya sekadar program. Tentunya hal ini sejalan dengan visi besar Kota Jambi Bahagia, sebagai Kota Perdagangan dan Jasa yang sejahtera, inovatif, bersih, aman, harmonis, dan agamis.