RADARNESIA.COM – Balai Besar Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) menutup sementara jalur pendakian Gunung Salak dam Kawah Ratu, mulai 15 Desember 2023 hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Penutupan jalur pendakian tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor SE.4722/T.14/TU/KSA.3.1/12/2023 dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang dikeluarkan sejak 8 Desember 2023.
“Iya mulai 15 Desember 2023 ditutup sementara khusus pendakian Puncak Salak dan Kawah Ratu,” ujar Kepala Balai Besar TNGHS Erlan Sodahlan, Kamis (14/12).
Dalam edaran tersebut, ada dua alasan jalur pendakian Gunung Salak dak Kawah Ratu ditutup.
Pertama untuk memulihkan ekosistem hutan pada jalur pendakian yang sudah rutin di akhir tahun hingga awal tahun baru.
Selain itu, cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini juga menjadi pertimbangan ditutupnya jalur pendakian ini. Pasalnya intensitas hujan terbilant tinggi pada bulan Desember.
“Setiap akhir tahun kami memang biasa melakukan penutupan jalur pendakian. Alasannya karena cuaca ekstrem dan dalam rangka pemulihan ekosistem hutan di sekitar jalur pendakian,” lanjut Erlan.
Balai TNGHS juga mempertimbangkan pernyataan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang baru-baru ini menyebut adanya peningkatan aktivitas gempa di Gunung Salak.
Peningkatan bahkan terjadi hingga empat kali kejadian per hari. “Itu juga menjadi pertimbangan penting juga, apalagi terkait keselamatan para pengunjung,” katanya.
Erlan berharap, masyarakat dan pendaki dapat menaati kebijakan tersebut dan tidak ada pendaki nakal yang nekat mendaki, meski jalur pendakian ditutup.
Sebelumnya, Bupati Bogor Iwan Setiawan mengimbau masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Salak, agar selalu waspada atas meningkatnya aktivitas Gunung Salak belakangan ini.
“Kita memang berada di antara dua gunung aktif. Yaitu Gunung Gede dan Gunung Salak. Keduanya gunung api aktif. Kami imbau masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan Kaki Gunung Salak untuk selalu waspada,” kata Iwan.
Iwan telah memerintahkan BPBD Kabupaten Bogor untuk melakukan evaluasi dan mengkaji wilayah mana yang mungkin terdampak, jika aktivitas Gunung Salak terus meningkat dengan menimbulkan gempa bumi.