Radarnesia.com – Menjaga Hubungan baik dengan Media, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Riau menggelar acara ngopi pagi bersama wartawan. Acara ini bertajuk “Efektivitas Publikasi dan Pemberitaan Menangkal Informasi Hoak Selama Tahapan Kampanye Pemilu 2024”.
Kegiatan dibuka Ketua Bawaslu Riau, Alnofrizal ini dihadiri komisioner Bawaslu Riau, Amiruddin Sijaya, Komisioner KPID Riau, Warsito dan puluhan jurnalis dari berbagai media di Riau. Kegiatan Coffee Morning Bawaslu Riau bersama awak media menghadirkan pembicara dari akademisi, Dr Hasanuddin, Komisioner KPID Riau, Mario Abdillah Choir, digelar di Pekanbaru, pada Selasa, (23/01/24).
Ketua Bawaslu Riau, Alnofrizal mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menekan dan meminimalisir informasi dan pemberitaan yang tidak benar (Hoax) selama tahapan kampanye pemilu 2024.
“Kita punya WhatsApp group Wartawan Sahabat Bawaslu yang tidak maksimal. Banyak berita yang di share bukan berita mengenai kepemiluan. Untuk itu kita akan hidupkan kembali WAG tersebut dengan mengisi pemberitaan tentang tahapan pemilu 2024,” terangnya.
Terkait hal itu, tambahnya, WAG tersebut akan dimaksimalkan dengan men-share informasi tentang kepemiluan pada tahapan tahapan yang sedang berjalan.
“Kita berharap share informasi dari Bawaslu dapat di publikasikan anggota WAG Sahabat Bawaslu Riau di medianya masing-masing,” kata Alnofrizal.
Sementara itu, dalam panel diskusi Akademisi Universitas Riau DR Hasanudin Msi mengatakan berkembangnya berita hoax disebabkan karena rendahnya literasi digital masayarakat Indonesia, apalagi tambahnya media (medsos) yang memproduksi berita hoax ini lebih banyak dibandingan media mainstream. Namun disisi lain ia meyakini bahwa berita hoax ini akan kendur dengan sendirinya.
“Banyak contoh ya hoax ini hilang dengan sendirinya, karena pada titik tertentu masyarakat juga akan bosan menyaksikan hal yang itu itu saja, apalagi bila media mainstream bisa lebih kreatif mengemas kontennya,” ujar Dosen Fisipol Unri ini mengakhiri.
Sementara itu, Komisioner KPID Riau, Mario Abdillah Choir mengajak agar awak media untuk terus melawan hoax ini dengan selalu mengedepankan Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Prilaku Penyiaran dan Standar Program siaran (P3 SPS).
“Kerja kita ini sepanjang masa, karena kedepan sering perkembangan tekhnologi, membuat berita hoax itu jauh lebih mudah, bahkan orang yang sudah meninggalpun bisa diedit seolah mengajak untuk ikut memilih calon tertentu”, tutupnya.