RADARNESIA.COM – Generasi Z yang tengah berupaya memahami cara mengatur keuangan, seringkali menemui rintangan unik.
Meskipun istilah seperti “pengeluaran yang tidak logis” dan “penganggaran yang bising” telah memperindah pandangan terhadap dunia keuangan, tidak semua dari mereka menawarkan keuntungan yang berarti.
Dilansir laman, Maybank2u, setelah dari tren “matematika wanita” yang menjadi viral, di mana perhitungan keuangan yang ambigu digunakan untuk membenarkan pembelian berlebih, sekarang beredar banyak istilah keuangan baru di dunia maya.
Istilah-istilah ini seringkali diungkapkan oleh individu yang menyebut diri mereka “finfluencer” generasi Z di TikTok, yang aktif di FinTok, sebuah komunitas keuangan pribadi di platform tersebut yang telah menerima 4,5 miliar tayangan.
Berikut lima istilah keuangan yang populer di kalangan generasi Z
1. Loud budgeting (penganggaran terbuka)
Penganggaran yang bising mendorong orang untuk lebih transparan mengenai kondisi keuangan mereka dan tidak merasa malu untuk mematuhi anggaran yang telah ditentukan. Misalnya, ini meliputi menjelaskan alasan untuk menolak undangan sosial yang mahal, alih-alih mencari alasan untuk menghindarinya atau menghabiskan uang lebih hanya untuk menyaingi gaya hidup orang lain. Menjadi terbuka dan bangga dalam menabung dapat meningkatkan rasa tanggung jawab Anda terhadap anggaran.
2. Soft savings (tabungan fleksibel)
Istilah ini mencerminkan pola pikir YOLO (“You Only Live Once”), yang mengedepankan kesenangan saat ini alih-alih menghemat untuk masa depan. Mereka yang mengadopsi konsep tabungan fleksibel lebih cenderung menyisihkan dana untuk pengalaman seperti berwisata atau menghadiri konser, ketimbang membayar tagihan atau menyisihkan dana pensiun.
3. Doom spending (pengeluaran berlebihan)
Sebagai bentuk ekstrim dari tabungan fleksibel, pengeluaran berlebihan adalah tindakan mengeluarkan uang meski ada kekhawatiran finansial, dengan tujuan mencapai kepuasan instan atau meredakan stres. Ketika keinginan atau kecemasan kuat muncul, Anda mungkin merasa bahwa kenyamanan berbelanja jauh lebih berharga daripada konsekuensi dari pembelanjaan di luar kemampuan.
4. Cash stuffing (pengisian uang tunai)
Pengisian uang tunai, meskipun terkesan baru, sebenarnya merujuk pada metode penganggaran yang sudah dikenal lama, yakni penganggaran amplop. Pendekatan ini meliputi alokasi uang tunai setiap bulan untuk berbagai kelompok pengeluaran, seperti kebutuhan sehari-hari dan aktivitas hiburan. Jumlah uang dalam setiap amplop akan membatasi pengeluaran Anda di setiap kategori dalam sebulan.
Menyimpan uang tunai dapat membantu Anda memperbaiki sistem anggaran dan menghindari pembelian yang tidak perlu, asalkan Anda bersedia melakukan semua pembayaran secara tunai.
5. Girl math (matematika cewek)
Mungkin sebutan yang paling dikenal di antara lima istilah ini, matematika cewek muncul ketika seseorang mencoba untuk membenarkan pembelian barang mahal dengan logika yang kreatif tetapi sering kali tidak rasional secara matematis.
Sebagai contoh, seseorang mungkin mengatakan bahwa membeli kalung seharga USD500, yang awalnya berharga USD600 saat diskon, berarti mereka menghemat USD100. Selain itu, karena mereka berencana untuk memberikan kalung itu kepada anak-anak, kalung tersebut dianggap gratis dalam jangka panjang. (Avifa Aulya Utami Dinata)