RADARNESIA.COM – Bintang sinetron Cinta di Bawah Tangan, Febby Rastanty berbagi cerita soal kecintaannya pada lari. Olahraga ini telah membawanya ke berbagai benua untuk mengkuti world majors marathon dan pulang bersama medali.
Ia melintas dari Tokyo, Chicago, London, Berlin, Jerman, hingga Boston. Bagi Febby Rastanty, lari lahraga sederhana namun powerful. Menahun menekuni olahraga ini, ia makin sayang dan merasakan beragam manfaatnya. Termasuk ketenangan batin.
“Lari itu sederhana tapi powerful. Selain membuat tubuh sehat, lari juga bisa jadi cara untuk healing dan membangun kebersamaan dengan teman dan keluarga,” kata Febby Rastanty. Baginya, lari bukan sakadar memindahkan badan dari titik A ke B.
Makin kenal lari, Febby Rastanty menemukan sejumlah filosofi. Salah satunya soal penerimaan diri, menakhlukkan ego sendiri, dan dalam “mendengarkan tubuh.” Mengingat, seseorang mestinya mengenali dirinya sendiri.
“Lari bukan sekadar menempuh jarak tertentu. Lari tentang menaklukkan diri sendiri, mendengarkan tubuh, dan menghargai tiap langkah yang membawa kita lebih dekat pada versi diri yang lebih kuat,” tuturnya lewat pernyataan tertulis mengutip Showbiz, 18 Oktober 2025.
Berkaca pada fakta dan data, lari telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Merujuk data kalenderlari.com, sepanjang 2024 tercatat sekitar 420 ajang lari digelar di berbagai daerah, dari fun run, road race, hingga ultra trail.
Pada 2025, jumlahnya diperkirakan meningkat hingga 450 acara lari di seluruh Indonesia. Febby Rastanty menyambut hangat seraya mengingatkan, lari bukan untuk gaya-gayaan atau ikut-ikutan tren. Motivasi utamanya adalah sehat dan bahagia.
“Sebenarnya dari dulu suka olahraga lari tapi mulai secara benar dan profesional itu awal tahun 2023. Bikin happy pasti, kalau bikin cepat langsing tergantung. Kalau habis lari, makan mi ayam dua porsi tetap saja susah kurus,” cetus Feby.





