RADARNESIA.COM – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) kembali menjadi penanda penting bagi Kota Jambi. Wali Kota Jambi, Dr.dr. H. Maulana, M.K.M., memanfaatkan momentum ini untuk menguatkan komitmen pemerintah kota dalam menjamin kesehatan warganya. Dengan latar belakang seorang dokter, Wali Kota Maulana tidak hanya fokus pada pembangunan fasilitas, namun juga secara revolusioner mentransformasi sistem kesehatan menjadi lebih inklusif dan berbasis komunitas melalui program unggulan “Kota Jambi Bahagia”.

Dalam keterangan persnya pada Kamis (13/12/2025), Wali Kota Maulana menegaskan bahwa kesehatan merupakan hak dasar setiap warga, sekaligus tanggung jawab kolektif.

“Kesehatan bukan hanya urusan Puskesmas atau rumah sakit semata. Kesehatan berawal dari kesadaran setiap individu dan kebersihan lingkungan kita,” tegasnya.

Beliau mengajak seluruh elemen masyarakat Kota Jambi untuk bersama-sama membudayakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai pilar utama menuju keluarga bahagia, bebas stunting, dan melahirkan generasi emas yang unggul.

Pemerintah Kota Jambi menyadari sepenuhnya bahwa masyarakat yang sehat fisik dan mental adalah fondasi utama bagi kemajuan daerah dan tercapainya visi “Jambi Bahagia”. Oleh karena itu, semua program kesehatan yang diluncurkan harus mampu menyentuh setiap lapisan masyarakat, dari tingkat keluarga hingga lingkungan Rukun Tetangga (RT).

Salah satu terobosan fundamental yang dilakukan Wali Kota Maulana adalah menyelesaikan masalah akses finansial terhadap layanan kesehatan. Kota Jambi kini bangga karena telah berhasil mewujudkan Universal Health Coverage (UHC). Artinya, mayoritas penduduk Kota Jambi sudah memiliki jaminan perlindungan kesehatan.

Realisasi UHC ini diperkuat dengan kebijakan strategis Kartu Bahagia. Kartu ini menjamin warga Kota Jambi dari kelompok berpenghasilan rendah (MBR) dapat mengakses layanan kesehatan secara komprehensif tanpa terbebani biaya yang memberatkan. Pemerintah Kota Jambi menanggung premi Iuran Jaminan Kesehatan Daerah (IJKD) bagi puluhan ribu jiwa.

Wali Kota Maulana memastikan dalam keterangan pers tersebut bahwa proses administrasi tidak lagi menjadi labirin yang melelahkan bagi masyarakat. “Jika ada warga yang sangat membutuhkan pengobatan namun belum terdaftar dan tidak mampu, mereka cukup datang ke Ketua RT, dibuatkan surat keterangan, dan saat itu juga layanan kesehatan bisa langsung aktif. Tidak ada lagi masa tunggu,” jelasnya.

Kebijakan ini merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah yang responsif dan berkeadilan, sekaligus mengurangi beban pengeluaran warga yang kurang mampu secara signifikan.

Selain jaminan kesehatan, Pemkot Jambi juga memperluas jaminan perlindungan sosial dengan memberikan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan dan pelaksana kegiatan di tingkat RT. Kebijakan ini memberikan rasa aman finansial, bahkan ketika warga harus menghadapi risiko kecelakaan kerja atau meninggal dunia.

Sistem kesehatan yang digagas Wali Kota Maulana tidak berhenti pada jaminan biaya, tetapi juga mentransformasi kualitas layanan dan fokus utama dari kuratif (pengobatan) menjadi promotif (promosi kesehatan) dan preventif (pencegahan).

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) kini menjadi garda terdepan dengan menerapkan Integrasi Layanan Primer (ILP). Sebanyak dua puluh unit Puskesmas di Kota Jambi telah menerapkan ILP yang menata layanan berdasarkan siklus hidup.

Cakupan itu, berujuk pada Lansia Bahagia. Implementasi layanan ini memberikan perhatian khusus pada kaum lanjut usia (lansia). Fasilitas kesehatan, khususnya Puskesmas, menyediakan pelayanan prioritas, termasuk antrean khusus, pemeriksaan rutin yang lebih intensif, dan penanganan penyakit degeneratif. Layanan ini memastikan para lansia merasa dihargai dan bahagia.

​Inovasi Digital: Pemerintah Kota Jambi meluncurkan Call Center Bahagia 112 yang memastikan layanan pertolongan darurat dapat diakses secara cepat dan gratis. Inovasi ini memangkas birokrasi dan waktu tunggu saat terjadi kondisi kegawatdaruratan medis.

Program Kampung Bahagia menjadi alat paling efektif dalam menggerakkan pembangunan kesehatan dari level akar rumput. Dengan mengalokasikan dana Rp 100 Juta per RT, masyarakat didorong untuk membangun lingkungan yang sehat dan bersih.

Pencegahan Penyakit Berbasis Lingkungan: Dana per RT dimanfaatkan untuk perbaikan fasilitas sanitasi, penyediaan akses air bersih, dan peningkatan pengelolaan sampah. Upaya ini merupakan langkah preventif yang krusial untuk memutus rantai penularan penyakit.

Promosi Hidup Sehat: Program ini secara berkala menyelenggarakan Cek Kesehatan Gratis bagi warga, sebagai upaya deteksi dini penyakit. Ribuan warga telah memanfaatkan layanan ini. Selain itu, kegiatan edukasi PHBS terus digencarkan melalui Posyandu dan Posbindu yang lebih aktif.

Wali Kota Maulana menjadikan penurunan angka stunting sebagai prioritas utama. Penyerahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang kaya protein dan gizi dilakukan secara intensif. Pemkot Jambi menguatkan Tim Pengendali Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting dan bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan pemberdayaan ekonomi ibu rumah tangga, untuk memastikan perbaikan gizi berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan keluarga.

Secara keseluruhan, di bawah kepemimpinan Dr.dr. H. Maulana, M.K.M., sistem kesehatan Kota Jambi bergerak dari sekadar penyedia layanan sakit menjadi penggerak hidup sehat. Transformasi ini membuktikan bahwa dengan sistem yang terintegrasi, tangguh, dan didukung partisipasi aktif masyarakat, visi mewujudkan Kota Jambi Bahagia akan terus terwujud. (Red)