RADARNESIA.COM – Suasana kemeriahan dan semarak kebudayaan mewarnai area Tugu Keris Siginjai, Kota Jambi, pada Jumat malam (24/10/2025). Ribuan pasang mata masyarakat memadati area ikonik kota tersebut dan sepanjang Jalan Agus Salim Kota Baru untuk menyaksikan perhelatan akbar tahunan, Karnaval Angso Duo 2025.
Acara tersebut tak hanya menjadi panggung bagi kekayaan budaya, tetapi juga menjadi momen bersejarah dengan diluncurkannya transportasi publik ramah lingkungan berbasis listrik oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi.
Karnaval Angso Duo 2025 kembali membuktikan posisinya sebagai etalase keberagaman budaya di Kota Jambi. Diikuti oleh perwakilan sekolah, berbagai komunitas, paguyuban, serta kelompok masyarakat umum dari berbagai kecamatan, pawai budaya ini menampilkan kostum-kostum menawan dan atraksi menarik yang merefleksikan mozaik budaya Nusantara. Keragaman suku-suku di Indonesia yang berdomisili di Kota Jambi tumpah ruah dalam kebersamaan, menjadikannya tontonan yang amat memukau dan menghangatkan.
Wali Kota Jambi, Dr.dr. H. Maulana, M.K.M., yang hadir bersama Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A., menekankan pentingnya acara ini.
“Hal ini tentu menunjukkan bagaimana kita cinta terhadap budaya, begitu juga dengan adat istiadat kita, dan juga menjadi ajang bagaimana Kota Jambi menghargai budaya nusantara yang ada di Kota Jambi,” ujar Wali Kota Maulana.
Beliau berharap, kegiatan positif seperti ini dapat terus menjaga nilai-nilai kebudayaan, kedamaian, serta semangat toleransi. “Sehingga Kota Jambi menjadi damai dan rukun serta penuh kebahagiaan,” tambahnya.
Di tengah hiruk-pikuk karnaval dan bertepatan dengan Hari Ekonomi Kreatif Nasional, Pemkot Jambi mengukir sejarah baru dalam pengembangan transportasi publik. Sebanyak 3 (tiga) unit Bus listrik dan 3 (tiga) unit Angkutan Kota (Angkot) Feeder listrik resmi diluncurkan dengan tagline Kota Jambi Bahagia.
Peluncuran di Area Wisata Tugu Keris Siginjai ini menandai langkah maju Kota Jambi, bahkan Provinsi Jambi dan Indonesia. Pasalnya, Kota Jambi menjadi kota pertama di Indonesia yang menghadirkan Angkot Feeder listrik berbasis layanan Buy The Service (BTS). Layanan BTS sendiri adalah skema pemberian subsidi dari pemerintah berupa pembelian layanan dari perusahaan angkutan umum untuk masyarakat.
Wali Kota Maulana menjelaskan bahwa kehadiran angkutan umum ramah lingkungan ini merupakan komitmen strategis Pemkot Jambi untuk mengembangkan transportasi publik yang modern, bersih, dan terintegrasi, sekaligus menyikapi isu kepadatan lalu lintas.
“Hal ini harus sudah kita mulai supaya angkutan publik bisa tumbuh, kalau tidak 5 tahun lagi Kota Jambi akan mengalami kemacetan, karena pertumbuhan kendaraan dibanding dengan pelebaran jalan tidak seimbang,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk mengubah gaya hidup dengan memanfaatkan transportasi publik berbasis listrik ini, mengingat ciri kota maju sangat didukung oleh sarana transportasi publik yang baik.
Lebih lanjut, Wali Kota Maulana memaparkan visi besar di balik peluncuran ini. Transportasi publik ramah lingkungan ini akan terkoneksi dan mendukung pengembangan kawasan-kawasan wisata serta ekonomi kreatif di Kota Jambi.
“Melalui program prioritas, kami ingin membangun 11 kawasan titik ekonomi kreatif di Kota Jambi. Nantinya transportasi publik berbasis listrik ini akan terhubung dan dapat dinikmati untuk berkeliling setiap harinya, agar UMKM menjadi tumbuh,” pungkasnya.
Transportasi publik ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Jambi bersama PT Kalista Soter dan PT.Yutaka Trans yang ditunjuk sebagai operator layanan. Diharapkan kehadiran Trans Bahagia dapat menjadikan Kota Jambi sebagai kota masa depan yang cerdas, bersih, dan layak huni.
Acara peluncuran tersebut turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Jambi Dr.dr.Hj. Nadiyah Maulana, Sp.OG., Ketua GOW Kota Jambi Marsha Lystia, S.E., B. Com., Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Robby Fathir, perwakilan Forkopimda Kota Jambi, Sekretaris Daerah (Sekda) A Ridwan beserta jajaran Pemkot Jambi, serta Direktur Utama Kalista Albert Aulia Ilyas dan Direktur Yutaka Trans Novi Candra. (Red)









