RADARNESIA.COM – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) menandatangani kerjasama Migas Corner hari ini, Jum’at (20/9/2024).
Penandatanganan kerjasama tersebut dilaksanakan di Kampus ITS, Sukolilo Surabaya oleh Wakil Rektor 4 ITS Agus Muhammad Hatta ST, MSi, PhD dan Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko dan disaksikan Rektor ITS Bambang Pramujati, ST, MScEng, PhD dan Wakil Rektor 2 ITS Dr Machsus ST MT.
Turut menghadiri kegiatan tersebut dari SKK Migas antara lain Tenaga Ahli Kepala SKK Migas Mohammad Kemal, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai Eka Bhayu Setta, Pjs Kepala Perwakilan Jabanusa Asyad dan jajaran terkait lainnya. Serta perwakilan dari beberapa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dan beberapa provider teknologi.
Rudi Satwiko menyampaikan bahwa Migas Corner ini memiliki peran yang strategis dan diharapkan dapat mendukung dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM), khususnya di Jawa Timur. Dia menyebutkan bahwa produksi minyak di Jawa Timur adalah yang terbesar kedua di Indonesia, dengan penopang utamanya adalah lapangan Banyu Urip yang dioperasikan Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) di Bojonegoro. Jawa Timur juga secara agregat adalah penyumbang produksi gas nomor 2 terbesar di Indonesia. Rudi menerangkan bahwa saat ini provinsi Riau adalah produsen minyak terbesar dan untuk gas yang terbesar adalah Papua Barat.
Rudi menjelaskan bahwa Jawa Timur telah menjadi salah satu tulang punggung bagi produksi migas nasional, oleh karena itu maka kolaborasi riset dan teknologi antara hulu migas dengan perguruan tinggi harus ditingkatkan, begitupula menyiapkan SDM dengan lebih mengenalkan industri hulu migas di kampus. Dia menyampaikan bahwa di Jawa Timur, Migas Corner yang akan dibangun di ITS adalah yang pertama dan diharapkan dapat menjadi ruang edukasi tidak hanya bagi ITS tetapi juga perguruan tinggi yang lain. Migas Corner yang dibangun di lobby Perpustakaan ITS akan lebih dirasakan kemanfaatannya, karena industri migas membutuhkan talenta-talenta handal untuk mengelola hulu migas di masa depan, sehingga Migas Corner di ITS akan memainkan peranannya sebagai Pusat Pengetahuan Hulu Migas.
Lebih lanjut Rudi menyampaikan bahwa transisi energi tidak akan menghilangkan peranan hulu migas, tetapi keberadaan hulu migas menjadi lebih dibutuhkan untuk menjaga ketahanan energi nasional. Dia juga menyampaikan bahwa di ITS telah ada chapter terkait migas yaitu society of petroleum engineering (SPE), diharapkan pula ITS dapat melibatkan seluruh pihak yang memiliki keterkaitan dan ketertarikan terhadap hulu migas.
Sebelumnya, SKK Migas telah membuat beberapa Migas Corner di beberapa daerah. Sesuai dengan ciri khas ITS sebagai kampus teknologi, sekaligus adaptasi pembelajaran hulu migas menggunakan teknologi. Migas Corner di ITS akan menjadi yang pertama kali menggunakan teknologi metaverse, sehingga pengunjung dapat merasakan secara langsung bagaimana para pekerja yang ada di platform rig di tengah laut, mengoperasikan peralatan fasilitas produksi dan lainnya. Dengan teknologi berbasis multimedia maka software bisa diupdate, sehingga dapat dilakukan penyesuaian dengan operasi dan teknologi terkini yang digunakan di industri hulu migas.
Dalam sambutannya Rektor ITS menyampaikan apresiasi atas kerjasama ini dan mengharap kerjasmaa yang baik antara ITS dan SKK Migas dapat terus ditingkatkan dimasa yang akan datang sehingga bersama-sama dapat berkolaborasi untuk menyiapkan SDM yang unggul untuk masa depan. Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga menyampaikan perkembangan kampus ITS serta rencana programnya kedepan.
Pada kesempatan yang sama Warek IV ITS menyampaikan bahwa gas memiliki potensi yang besar dan saat ini ITS telah bekerjasama dengan beberapa instansi dan perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan gas, seperti teknologi gas di biofuel, penggunaan CNG sebagai pengganti diesel yang saat ini dilakukan di kapal. Untuk transportasi darat sedang dilakukan penelitian dan kerjasama penggunaan gas di bus dan truk. Selain itu, ITS juga sedang melakukan kajian tentang potensi penggunaan gas pada chiller (pendingin), yang selama ini masih menggunan listrik sebagai sumber energi. Salah satu tantangan ITS dalam riset penggunaan gas adalah, belum adanya jaringan gas yang mengalir langsung ke ITS sehingga ini tentu menyulitkan dalam melakukan penelitian yang optimal
ITS memiliki pandangan bahwa opsi penggunaan gas ini menarik dan kedepannya dapat ditunjukkan ke masyarakat bahwa penggunaan gas itu lebih hemat dan aman serta terjamin ketersediaannya. Harapannya kedepannya dapat mempercepat penggunaan gas yang lebih masif.