Radarnesia.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) terus mempercepat penyaluran bantuan kemanusiaan untuk korban banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Bantuan dikirim secara bertahap dalam bentuk kebutuhan pokok, obat-obatan, perlengkapan kebersihan, perlengkapan bayi, peralatan komunikasi berbasis satelit, hingga dukungan tenaga medis.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menyatakan bahwa penanganan tanggap darurat dilakukan melalui koordinasi intensif dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan (KOBU II) dan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang (KOBU VI), mengingat seluruh wilayah terdampak berada dalam cakupan kerja kedua unit tersebut.“Kantor Otoritas Bandara melakukan koordinasi dengan bandara di wilayah terdampak. Setelah itu, pendistribusian bantuan dilakukan menggunakan pesawat udara dari Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP). BBKFP juga melakukan evakuasi pegawai dan personel bandara,” ujar Lukman.
Bantuan dari Banyak Unit Kerja
Bantuan berasal dari berbagai unit kerja di lingkungan Ditjen Hubud, di antaranya:
• Kantor OBU Wilayah II Medan
• Kantor OBU Wilayah VI Padang
• BBKFP
• Balai Kesehatan Penerbangan (BKP)
• Balai Teknik Penerbangan (BTP)
• Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU)
• Poltekbang Medan
• AirNav cabang terdampak
• PLN
• Darma Wanita Persatuan (DWP) Perhubungan
Lebih lanjut, Lukman menegaskan bahwa Ditjen Hubud akan terus memantau kondisi pascabencana bersama bandara di wilayah terdampak dan melanjutkan pendistribusian bantuan dari berbagai pihak. “Sampai saat ini terdapat 39 pesawat udara dan helikopter yang siap beroperasi melayani pendistribusian bantuan dan evakuasi,” tambahnya.
Moda Transportasi Udara yang Dikerahkan
1. BBKFP: 2 pesawat King Air, 1 Longitude, 1 Helikopter Bell 429 (tujuan Kualanamu–Sumut–Aceh), 1 Helikopter EC 135 (tujuan Sibolga).
2. Susi Air: 3 Caravan (Aceh), 1 Caravan & 1 Pilatus Porter (Kualanamu–Sumut–Aceh).
3. Smart Aviation: 3 Caravan (Aceh–Padang–Kualanamu), 1 PAC 750 (Sibolga), 1 Helikopter S-76 (Silangit).
4. Wings Air: 1 ATR 72 (Kualanamu–Sumut–Aceh).
5. Dabi Air Nusantara: 1 Helikopter Bell 430 (Aceh).
6. Falcon Patriot, SGI, Fly Bali: 2 helikopter Bell 206 & Bell 407 (Lhokseumawe).
7. Aero Nusantara Cargo: 1 B737 cargo (Halim–Lhokseumawe–Rembele–Banda Aceh).
8. Genesa Dirgantara: 1 Helikopter Airbus 365 (Kualanamu–Sumut–Aceh), 2 Helikopter Airbus 355 & 1 Airbus 365 (Silangit).
9. Trigana Air Service: 1 B737 cargo (Halim–Rembele).
10. Elang Nusantara: 1 Caravan (Silangit), 1 Helikopter Bell 505 (Padang).
11. Citilink: 1 ATR 72 (Kualanamu–Sumut–Aceh).
12. Persada Perkasa Airnesia: 1 B737 cargo (Halim–Rembele).
13. Pelita Air Services: 1 Helikopter Bell 412 (Kualanamu–Sumut–Aceh).
14. Travira Air: 1 ATR 72 (Halim–Kualanamu–Lhokseumawe).
15. Volta Pasifik: 1 Helikopter Mi-8 RA-22834 (Banda Aceh), 1 Helikopter EC-155 (Silangit).
16. Pegasus Air: 1 Helikopter R66 (Kualanamu–Banda Aceh).
17. PPIC Curug & CEO Jet Set: 1 Piper Seneca (Kualanamu–Sumut–Aceh).
18. National Utility Helicopter (NUH): 2 Helikopter Mi-8 RA-22834 (Lanud Suwondo–Sumut–Aceh).
19. Indonesia Air Transport (IAT): 1 ATR 42 (Kualanamu–Sumut–Aceh), 1 EC-155 (Padang–Sumbar).
Untuk itu, Lukman memastikan bahwa Ditjen Hubud akan terus memberikan dukungan hingga kondisi transportasi udara di wilayah terdampak kembali stabil. “Semoga bantuan ini bermanfaat dan meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak. Ditjen Hubud berkomitmen menyiapkan moda transportasi udara agar penyaluran bantuan serta pergerakan orang dan barang kembali normal,” tutup Lukman.













