RADARNESIA.COM – Kulit merupakan bagian terluar tubuh yang dapat menjadi salah satu indikator kesehatan seseorang. Proses perawatan kulit yang relatif sebaiknya diperhatikan dengan cermat demi menjaga kesehatannya, termasuk ketika mengalami masalah kulit iritasi.
Iritasi pada kulit memang terkesan ringan tetapi sebenarnya menjadi tanda bahwa kulitmu sedang mengalami masalah yang lebih serius. Mulai sekarang, sebaiknya kamu lebih sigap mengenal iritasi serta penyebabnya supaya bisa mengatasinya dengan cara yang tepat.
Lebih Dekat dengan Iritasi Kulit serta Ciri-cirinya
Iritasi kulit adalah respons yang ditunjukkan kulit ketika menghadapi rangsangan tertentu. Meskipun dianggap lebih sering terjadi pada kulit kering, sebenarnya iritasi bisa dialami semua jenis kulit. Beberapa gejala yang menunjukkan bahwa kulit sedang mengalami iritasi, antara lain:
•Kulit iritasi kemerahan karena meradang, bahkan disertai rasa gatal.
•Tekstur kulit jadi kasar, kering, mengelupas, hingga bersisik.
•Muncul tanda lainnya berupa goresan, bintik, ruam, atau bengkak.
Penyebab Iritasi Kulit
Kondisi iritasi kulit bisa disebabkan berbagai faktor penyebab, yaitu:
•Dermatitis kontak: Sistem kekebalan tubuh orang yang mengalami iritasi kulit memberikan respons berlebihan saat tubuh terpapar penyebab alergi (alergen). Jenis alergen penyebab dermatitis kontak mengarah kepada bahan kimia tertentu dalam produk yang digunakan sehari-hari, seperti detergen, pembersih lantai, dan parfum.
•Psoriasis: penyakit ini mengakibatkan peradangan sekaligus pertumbuhan kulit secara abnormal. Psoriaris hanya mencetuskan iritasi pada bagian tubuh tertentu, yaitu kulit kepala, siku, lutut, dan kuku. Contoh kulit iritasi akibat psoriasis menunjukkan penebalan terus-menerus sehingga teksturnya menjadi sangat keras.
•Biduran (urtikaria): sama seperti dermatitis kontak, biduran sebenarnya dapat dikategorikan sebagai alergi kulit. Alergen yang memicu kulit iritasi akibat biduran pun bermacam-macam, seperti bulu hewan, debu, serbuk sari, perubahan suhu, gigitan serangga, logam tertentu, dan lateks.
•Herpes zoster: penyebab iritasi kulit yang satu ini adalah virus Varicella-zoster yang sama dengan virus cacar air. Serangan herpes zoster berpengaruh terhadap kesehatan saraf dan kulit. Virus penyebab penyakit ini biasanya tidak sepenuhnya hilang, melainkan tertidur sementara dalam saraf. Ketika kondisi fisik sedang kurang prima, maka virus tersebut akan aktif kembali hingga menyebabkan iritasi kulit.
•Impetigo: pada umumnya impetigo hanya dialami bayi dan anak-anak dengan ciri khas berupa bercak-bercak merah serta kulit melepuh di sekitar wajah, tangan, serta kaki. Penyakit ini berasal dari infeksi bakteri atau kontak langsung dengan pengidap. Risiko terjangkit impetigo akan semakin parah bila terdapat luka terbuka di tubuh, contohnya luka gores, gigitan serangga, atau luka bakar.
•Infeksi jamur: kebersihan tubuh yang kurang terjaga adalah faktor utama pemicu infeksi jamur. Jenis jamur yang memicu infeksi hingga berujung pada iritasi kulit, antara lain Tinea versicolor, Tinea corporis (penyebab kurap), dan Trychophyton rubrum.
Cara Ampuh Mengatasi Kulit Iritasi
Penyebab Kulit iritasi
Jangan biarkan iritasi mengganggu kenyamanan dan penampilan kulitmu berlarut-larut, ya. Masalah iritasi pada kulit akan lekas teratasi jika kamu melakukan beberapa cara berikut ini:
1. Konsumsi obat sesuai penyebab iritasi
Obat-obatan untuk mengatasi kulit iritasi sangat beragam karena tergantung penyebabnya. Obat alergi bekerja dengan menghalangi histamin yang muncul dalam tubuh ketika mengalami alergi, obat jamur bertujuan menghambat dan menghentikan pertumbuhan jamur, sedangkan obat anti virus berfungsi meringankan gejala dan mencegah iritasi. Jadi, konsultasikan penyebab iritasi kulit terlebih dahulu supaya dokter bisa memberikan resep yang tepat.
2. Gunakan pelembap kulit
Masalah kulit kering biasanya memperparah iritasi karena kulit jadi makan nyeri atau gatal. Oleh karena itu, penggunaan pelembap berbahan alami penting untuk menjaga kelembapan alami kulit. Alangkah lebih baik bila kamu memilih pelembap dengan kandungan vitamin E yang efektif memenuhi kebutuhan nutrisi kulit.
3. Batasi konsumsi makanan jika kulit sensitif
Kalau kamu memiliki jenis kulit sensitif, berarti kamu harus lebih cermat memilih makanan yang hendak kamu santap. Pasalnya, mengonsumsi makanan tertentu bisa memperburuk kulit iritasi sehingga tak kunjung sembuh. Beberapa jenis makanan yang berisiko memperparah iritasi kulit, antara lain makanan tinggi gula, makanan yang mengandung gluten, susu dan produk olahannya, kacang-kacangan, serta anggur dan produk olahannya.
4. Gunakan pakaian yang bahannya nyaman
Pakaian yang bahannya terlalu tebal sehingga terasa gerah ketika digunakan dapat memperparah iritasi pada kulit. Kecenderungan tersebut terjadi karena kulit jadi lembap sepanjang hari akibat keterbatasan sirkulasi udara pada permukaannya. Sebaiknya kamu menggunakan pakaian berbahan nyaman agar iritasi kulit lekas sembuh, misalnya katun, linen, cotton combed, dan cotton bamboo.
5. Bersihkan seprai, sarung bantal, selimut, dan handuk secara rutin
Kulit iritasi kemerahan yang menimbulkan gatal akan terasa makin menyiksa bila perlengkapan pribadimu dalam keadaan kotor. Seprai, sarung bantal, selimut, dan handuk yang jarang diganti membuat kotoran dan bakteri di dalamnya menyebabkan kulit iritasi. Itulah sebabnya kamu harus rutin mengganti perlengkapan pribadi tersebut setiap 1 hingga 2 minggu sekali agar terhindar dari iritasi.
6. Mandi dua kali sehari
Satu lagi cara mengatasi iritasi kulit yang mudah dan pasti dilakukan semua orang adalah mandi secara teratur. Rutinitas mandi 2 kali sehari akan membuat permukaan kulit jadi bersih lalu iritasi pun berangsur-angsur membaik.