Radarnesia.com – Pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) di lembaga Pendidikan didukung penuh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) seiring semain maraknya penggunaan teknologi ini di berbagai sektor.

“Kominfo sangat mendukung kegiatan lembaga pendidikan dan badan riset yang memberikan perhatian terhadap perkembangan AI. Bagaimanapun teknologi kecerdasan digital bukan barang baru dan kini makin banyak digunakan,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait Seminar Latest Developments in Artificial Intelligence: Generative AI, Ethical Considerations, Exploring The Global Experience di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada Rabu (27/12/2023).

Menurut Wamen Nezar, Kementerian Kominfo berkomitmen untuk menjalin kerja sama dengan semua pihak untuk mengembangkan ekosistem AI di Indonesia.

Dalam hal ini, Kementerian Kominfo ingin pengembangan ekosistem AI mengacu pada pedoman Etika Kecerdasan Artifisial yang dirilis melalui Surat Edaran Menkominfo belum lama ini.

“Pengembangan AI masuk menjadi perhatian global dengan mengedepankan manfaat teknologi AI dan di sisi etik menimalkan risiko yang ada agar tidak menjadi harmfull,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengeluarkan Surat Edaran tentang Etika Kecerdasan Artifisial pada 19 Desember 2023.

Surat edaran ini menjadi pedoman bagi organisasi publik maupun swasta untuk menerapkan kebijakan dan pemanfaatan AI.

“Untuk dunia pendidikan, saya mendorong pengembangan panduan etika tersendiri oleh otoritas terkait agar bisa menjadi panduan bagi sivitas akademik,” kata dia.

Sementara itu, Dekan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Siti Murtiningsih, mengungkapkan, pihaknya telah melakukan kajian dan riset dengan UNESCO mengenai pemanfaatan teknologi AI.

Kerja sama riset itu, telah memasuki tahun kedua kerja sama dalam penyusunan Panduan Etik AI di dunia pendidikan serta pelatihan dan pendidikan bagi guru dari seluruh dunia.

“Kami bekerja sama multiyears dengan UNESCO untuk menyusun Panduan Etika AI juga dengan Nottingham University United Kingdom untuk riset bersama mengenai Etika AI,” ungkap Siti.

Dalam kesempatan itu, VP Strategy Yandex Search, Alexander Popovskiy, menambahkan Indonesia memiliki peluang besar dalam pemanfaatan AI di bidang pendidikan.

“Kami mengapresiasi Indonesia yang telah memberikan perhatian pada pengembagan AI. Dan saat ini kami juga fokus pada pemanfaran bahasa dan budaya daerah di Indonesia untuk menjadi bagian dari produk layanan kami,” tutur dia.

Sedangkan Ketua Indonesia AI Society, Lukas, mengatakan, pihaknya saat ini fokus pada kemampuan sumberdaya manusia Indonesia dalam pemanfaatan AI.

SDM Indonesia menurutnya harus menguasai teknologi AI agar bisa mengunakan setiap kesempatan yang ada, terutama di dunia pendidikan.

“Harus menggugah kesadaran bagaimana menerima teknologi baru dengan kesadaran tidak hanya konsumtif saja,” pungkas Lukas.