RADARNESIA.COM – Media Tiongkok menyoroti aktivitas Angkatan Laut Indonesia. Dilaporkan bahwa Fregat Marthadinata atau dikenal dengan Fregat Sigma melakukan uji tembak dengan rudal antipesawat Mika.
Menurut laporan 163.com, Kapal perang ini merupakan versi upgrade dari fregat berpeluru kendali kelas Sigma yang dibeli TNI Angkatan Laut dari Belanda.
TNI Angkatan Laut sebelumnya telah memasang sejumlah fregat berpeluru kendali kelas Sigma. Apa pertimbangan Indonesia jika membeli kembali kapal Belanda?
Salah satu alasannya tentu saja untuk memperkaya kemampuan tempur maritim.
Sebagai negara dengan garis pantai yang panjang dan banyak pulau, pembangunan kekuatan angkatan laut Indonesia sangatlah mendesak.
Saat ini TNI Angkatan Laut telah dilengkapi dengan lebih dari 200 kapal berbagai jenis, namun sebagai fregat utama sebagian besar membeli kapal perang bekas dari negara lain dan sangat membutuhkan peningkatan.
Fregat berpeluru kendali kelas Sigma menonjol dalam penawaran sebelumnya karena kualitasnya yang sangat baik dan reputasi yang baik, dan versi yang ditingkatkan kemudian dibeli.
Kapal ini menggunakan sistem propulsi diesel-listrik komposit dan cocok untuk navigasi di berbagai kondisi laut.
Berbagai senjata modern telah dipasang, termasuk meriam utama 76mm, meriam pertahanan jarak dekat 35mm, dua peluncur rudal anti-kapal empat kali lipat, dan sistem peluncuran vertikal rudal kapal-ke-udara yang terdiri dari 12 unit.
Pesawat ini memiliki dek penerbangan dan hanggar tetap serta dapat membawa 1 helikopter. Kapal ini dilengkapi dengan radar array bertahap ringan yang berputar dan memiliki kemampuan peperangan elektronik tertentu.
Kinerja kapal fregat berpeluru kendali kelas Sigma yang diupgrade ini bisa dikatakan telah melampaui semua jenis kapal perang TNI Angkatan Laut.
Menurut laporan News.cn, Indonesia yang sedang mempromosikan pengembangan industri militer.
