RADARNESIA.COM – Barry Wilmore dan Sunita Williams terdampar di luar angkasa setelah masalah muncul pada wahana antariksa Starliner milik Boeing.
NASA mengatakan akan memutuskan nasib mereka pada akhir bulan Agustus ini, bagaimana cara membawa pulang dua astronot yang terdampar di International Space Station (ISS) atau Stasiun Luar Angkasa Internasional ketika wahana antariksa Starliner mereka mengalami malfungsi.
Astronot Barry “Butch” Wilmore dan Sunita “Suni” Williams berangkat ke ISS pada tanggal 5 Juni sebagai kru dalam penerbangan berawak pertama Starliner buatan Boeing. Mereka seharusnya berada di luar angkasa selama delapan hari tetapi mendapati diri mereka terjebak di ISS setelah pendorong Starliner mengalami malfungsi.
Pada konferensi pers, NASA mengatakan masih menganalisis data pendorong tetapi perlu segera membuat keputusan. Pendorong sangat penting untuk menahan kapsul pada posisi yang tepat saat turun dari orbit.
“Kami mencapai titik di mana pada minggu terakhir bulan Agustus kami benar-benar harus membuat keputusan, jika tidak lebih cepat,” kata Ken Bowersox, administrator asosiasi Direktorat Misi Operasi Luar Angkasa NASA seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (18/8/2024).
Kepala keselamatan Russ DeLoach menambahkan: “Kami tidak memiliki cukup wawasan dan data untuk membuat semacam perhitungan hitam-putih yang sederhana.”
NASA juga perlu memutuskan apakah akan menggunakan Starliner atau pesawat ruang angkasa dari SpaceX, milik Elon Musk.
Jika badan antariksa itu memilih SpaceX, mereka berpotensi meluncurkan misi Crew-9 yang dijadwalkan ke ISS pada tanggal 24 September hanya dengan dua astronot, bukan empat seperti biasanya.
Kapsul Crew Dragon kemudian akan dapat kembali ke Bumi bersama Wilmore dan Williams pada bulan Februari 2025 – yang akan menjadi kemunduran besar bagi Boeing.
Bowersox mengatakan masalah utama dengan Starliner adalah sistem propulsi dan bahwa NASA telah mengadakan “diskusi yang sangat jujur” dengan Boeing tentang masalah tersebut.***