RADARNESIA.COM – Masyarakat diminta waspada terhadap penipuan verifikasi Kartu Tanda Penduduk (KTP) manual ke digital. Sebab, kejahatan tersebut marak terjadi dalam beberapa waktu belakangan.
“Memang semenjak 2 bulan belakangan ini kasus penipuan mengatasnamakan Dukcapil tengah marak. Modus mereka mengaku sebagai petugas Dukcapil untuk memverifikasi KTP Manual ke KTP Digital,” kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) Dukcapil Jakarta Pusat, Syamsu Bachri, di Jakarta, Jumat, 20 Juni 2025.
Syamsu mengatakan pihaknya telah mendapat laporan adanya warga dan pejabat Pemkot Jakpus yang menjadi korban penipuan. Para pelaku menyasar uang di rekening korban.
“Para oknum kejahatan tersebut biasanya akan mengaku petugas, kemudian mereka menyebut identitas mulai dari nama korban, anak, suami, nomor KTP dan KK (Kartu Keluarga). Mereka bisa tahu identitas para korban yang mereka incar,” ungkap dia.
Syamsu mengatakan dalam kasus penipuan Identitas Kependudukan Digital (IKD) sudah dibahas di tingkat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sebab, kasus tersebut terjadi di wilayah lain di Indonesia.
“Kejadian penipuan ini bukan hanya terjadi di Jakarta tapi di beberapa wilayah lainya juga terjadi. Dan kami sudah diberikan arahan apa saja yang harus dilakukan agar tidak ada yang kena tipu,” sebut dia
Syamsu mengatakan pihaknya telah melakukan upaya sosialisasi melalui petugas Dukcapil yang ada di kelurahan dan kecamatan tentang pelayanan dukcapil. Dia menegaskan bahwa pelayanan hanya dilakukan di kelurahan dan kecamatan.
“Masyarakat kami himbau agar tidak menanggapi jika ada telepon, melalui media sosial ataupun adanya surat terkait kependudukan. Tolong itu diabaikan saja. Petugas kami hanya melayani dikelurahan, kecamatan dan mobil keliling milik Dukcapil,” ujar dia.
Sebelumnya, Lenny Tristia, 49, salah satu pegawai Penyedia Jasa Lain Perorangan (PJLP) Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta menjadi korban penipuan dengan modus pergantian Kartu Tanda Penduduk (KTP) fisik ke digital. Akibatnya, uang di rekeningnya hilang.
“Saya jadi korban penipuan dari orang yang mengatasnamakan dari Dukcapil Kecamatan Tanah Abang. Uang sebesar Rp2,6 juta raib,” ucap Lenny Tristia.