RADARNESIA.COM – Permintaan telur ayam baik ras maupun bukan ras dari masa ke masa terus meningkat. Peningkatan itu seiring kesadaran warga untuk mengkonsumsi telur guna mencukupi kebutuhan gizi diri dan keluarga.
Peningkatan permintaan ini yang menarik warga untuk beternak ayam petelur. Kapasitas peternakan ayam petelur ini ada yang besar dengan puluhan ribu ekor hingga yang kapasitas rumah tangga dengan beberapa ekor saja.
Beternak ayam petelur menjadi sebuah bisnis yang menjanjikan dan dilakukan banyak orang, apalagi harga telur terbilang stabil. Dalam peternak pun, ada banyak pilihan dari yang dikandang baterai hingga yang diumbar atau tanpa kandang.
Yang menarik adalah bagaimana beternak ayam petelur tanpa kandang. Kira-kira bagaimana cara memeliharanya. Untuk beternak ayam petelur tanpa kandang dihimpun dari berbagai sumber setidaknya ada lima hal yang harus diperhatikan.
- Memilih lokasi yang tepat
Pemilhan lokasi beternak sangat menentukan bagi pemeliharaan tanpa kandang. Sebab ayam harus bebas atau setidaknya minim dari serangan binatang buas seperti ular, biawak dan musang. Ayam pun dapat beristirahat dengan tenang di area pemeliharaan.
Untuk pemeliharaan di kandang tentu akan butuh biaya yang besar. Maka untuk pemeliharaan tanpa kandang tidak terlalu butuh dana besar, yang tentunl mengurangi biaya produksi.
Lokasi pemeliharaan ayam juga banyak ditumbuhi tanaman atau pohon yang bisa digunakan sebagai tempat untuk nongkrong ayam saat siang atau malam hari.
Selain itu pastikan lokasi harus beralaskan tanah supaya ayam tidak kehilangan sifat aslinya seperti mencakar mencari pakan sendiri dan lainnya.
- Pembuatan pagar atau jaring di sekitar lokasi
Langkah selanjutnya setelah menemukan tempat yang aman adalah membuat pagar lokasi. Pagar ini bisa berupa tembok, pagar bambu dan jaring. Disesuaikan wajah dengan kondisi keuangan.
Yang pasti adalah mampu menjaga ayam tersebut dengan baik agar sang ayam tetap berada di wilayah yang ditetapkan.
Pembuatan pagar juga bermanfaat agar membuat ayam berkeliaran di sekitar wilayah yang sudah di buat tadi. Dan tentu saja akan membuat ayam petelur merasa seperti di alamnya dan lebih tahan akan penyakit yang datang alias daya tahan tubuhnya sudah sangat meningkat.
- Memperhatikan kondisi ayam
Kunci sukses beternak ayam petelur memang harus ulet, dan sabar menjalani proses. Ini menjadi modal penting di dunia bisnis budidaya atau ternak, sebab hal itu menjadi sebuah pelajaran.
Peternak harus teliti dalam perhatikan kondisi ayam petelur ini, jika memang sekiranya ada yang menunjukkan kondisi sakit untuk segera dipisahkan dengan ayam lainnya dan memberikan perawatan khusus seperti memberikan obat dan pakan yang lebih banyak dan bergizi.
Pemisahan ini berfaedah agar penyakit tidak menyebar dan ayam yang sakit bisa lekas sehat dengan cepat.
- Pemberian pakan yang merata
Salah satu ciri atau kebiasaan para ayam petelur yang diternak tanpa kandang atau di alam terbuka biasanya mereka akan bepergian secara berkelompok.
Pemberian pakan juga tidak perlu terlalu sering ya kira-kira sekitar 1 sampai 2 kali dalam sehari karena mereka sudah bisa mencari makan sendiri di alam yang terbuka. Untuk minum jangan lupa.
- Perhatikan ayam yang produktif
Biasanya ayam yang memasuki umur 6 sampai 8 bulan akan bisa bertelur setiap harinya. Maka itu harus jeli menandai berapa ayam yang produktif dan ada juga yang tidak.
Yang perlu dipahami faktor membuat ayam jadi tidak bertelur salah satunya karena stress atau kurang nutrisi. Maka itu harus memenuhi nutrisinya agar bisa kembali bertelur.
Diperlukan cek setiap harinya tempat mereka bertelur dan mengambilnya jangan sampai telur tersebut dimakan oleh ayam itu sendiri.