RADARNESIA.COM – Harga batubara diprediksi akan terus naik dalam pekan ini. Pada pekan sebelumnya, harga batu bara telah meningkat hampir 100%, didukung oleh sejumlah sentimen positif.
Research and Development ICDX Girta Yoga menyebutkan, harga batu bara pada pekan ini didukung oleh sentimen dari pernyataan produsen gas alam terbesar di Amerika Serikat (AS), EQT, yang berencana mengurangi produksi gas alam sepanjang Maret 2024 sekitar 30 hingga 40 miliar kaki kubik per hari, dengan tujuan meningkatkan harga gas alam.
“Langkah ini tentu juga akan meningkatkan harga batu bara,” kata Girta Yoga melansir Investor Daily, Senin (11/3/2024).
kenaikan harga batu bara akan dibatasi oleh potensi penurunan permintaan dari Tiongkok dan India seiring dengan meningkatnya produksi batu bara dalam negeri. Ada kemungkinan peningkatan pembelian dari kedua negara importir utama tersebut jika harga batu bara merosot.
Berkaitan dengan rencana penerapan pajak karbon yang lebih besar, itu hanya akan memengaruhi batu bara impor berkualitas tinggi, sementara batu bara impor berkualitas rendah masih akan dikenakan tarif pajak karbon saat ini sebesar 400 rupee (US$ 4,83) per metrik ton batu bara.
“Mengenai permintaan untuk batu bara impor, kemungkinan permintaan untuk batu bara berkualitas tinggi akan terpengaruh. Namun, untuk batu bara impor berkualitas rendah, permintaan kemungkinan akan tetap stabil karena tarif pajak karbon tidak berubah,” jelas Yoga.
