RADARNESIA.COM – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menantikan penambahan produksi dari Lapangan Banyu Urip yang dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dari sumur B13 mencapai 13 ribu barrel per hari.
Celebrasi penemuan penambahan produksi dari Lapangan Banyu Urip itu, menurut rencana akan dilakukan Jumat (09/08/2024), di Cepu, Jawa Tengah.
” Ya benar (Jumat 09 Agustus 2024) first oil Banyu Urip Infil Clastic (BUIC),” kata Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.
Sumur B-13 ini merupakan yang pertama dari total 7 sumur yang dibor menggunakan rig PDSI-40.3 sejak 4 bulan lalu. Berdasarkan data awal yang tersedia, sumur ini diperkirakan dapat memproduksi sekitar 8 ribu barel minyak per hari dari kolom minyak dengan ketebalan sekitar 158 kaki.
Kegiatan pengeboran BUIC menggunakan anjungan rig pengeboran dan peralatan yang keseluruhannya dibuat di Indonesia dan dioperasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero).
Pengeboran ini menunjukkan tingkat kompetensi PDSI di bidang pengeboran minyak dan gas bumi, serta dukungan industri hulu migas untuk tumbuh berkembangnya perusahaan nasional serta komitmen SKK Migas dan KKKS dalam mengimplementasikan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di industri hulu migas.
Potensi pertambahan produksi ini akan ditambahkan ke total produksi kumulatif Blok Cepu, di luar produksi dari Lapangan Minyak Banyu Urip dan Kedung Keris yang secara alami mulai mengalami penurunan.