RADARNESIA.COM – Aparat Kepolisian Polres Sarolangun didesak segera menindaklanjuti laporan penikaman yang diduga dilakukan oknum tim sukses salah satu calon bupati Sarolangun, terhadap Azhar (40) warga Dusun Renah Tanjung, Desa Lubuk Resam Hilir, Kecamatan Cermin Nan Gedang (CNG), Kabupaten Sarolangun
“Saya mendesak aparat Polres Sarolangun segera menangkap pelaku penikaman terhadap saya yang diduga merupakan tim sukses salah satu calon bupati Sarolangun,” kata korban penikaman Azhar, saat ditemui di Jambi, Senin (18/11/2024).
Dikatakan Azhar, dirinya sudah dua kali membuat laporan dilaporkan ke aparat kepolisian wilayah setempat yakni ke Polsek Limun pada 21 Oktober 2024 dan piket Reskrim Polres Sarolangun pada 12 November 2024. Hanya saja, hingga saat ini tidak ada upaya polisi untuk menangkap pelaku yang menikan dirinya.
Menurut korban, kondisi yang dialaminya tidak sejalan dengan program Polri dalam menciptakan situasi aman, nyaman dan kondusif dalam mengawal Pilkada Serentak 2024 di Indonesia, termasuk di Sarolangun.
“Saya minta ditegakkan hukum sesuai yang dilanggar, ini agar masalah tidak melebar kemana-mana,” bilang Azhar.
Penikaman terhadap korban terjadi pada 21 Oktober 2024 sekira pukul 18.30 WIB rumahnya yang berada di RT 09. Saat itu, korban yang baru saja tiba di rumahnya, didatangi temannya bernama Broto.
Saat itu, Broto mengungkapkan bahwa tetangga dusun mereka yang bernama Samsul, keberatan terkait keberadaan baleho kandidat bupati Sarolangun yang terpasang di depan rumah korban.
“Kepada Broto, Samsul mengancam jika baleho itu tidak dilepas sampai besok pagi, maka akan ada yang terjadi,” cerita Azhar.
Merasa penasaran atas informasi temannya, lantas korban menghubungi Samsul.
“Saat ditelepon itu saya kan tanya, kenapa kamu ngamuk masalah baleho. Pertanyaan saya itu dijawab Samsul dengan kata bahwa saya menantang dia,” bilang Azhar.
Masih kata Azhar, sekira 30 menit berselang usai berkomunikasi melalui telepon, Samsul sudah ada di perkarangan depan rumahnya sambil memegang senjata tajam di kedua tangannya.
“Saat itu Samsul berteriak kepada saya, keluarlah kau, ini Samsul datang. Lalu saya jawab iya saya keluar,” ujar korban.
Saat berdekatan dengan Samsul, warga yang telah ramai berkerumum untuk melerai keributan antara Azhar dan Samsul.
“Pada saat dilerai itu, saya merasakan ngilu bahu sebelah kiri. Saat bersamaan saya menoleh kearah belakang, saya melihat Riki berlari dari perkarangan rumah saya menuju jalan raya sambil memegang pisau di tangan sebelah kanan,” ungkap korban.
Usai kejadian, korban kemudian melakukan visum di RSUD Sarolangun sebelum melapor ke Polsek Limun.(zal)